tentangnya,
tidak akan habis cinta tak terucap.
yang sekarang ini justru terus menerus ku hembuskan ke udara
seolah-olah ia selalu nyata.
Dekat. Tak berjarak.
Nafas mu yang merajut usia
adalah sebuah pertanda
raga mu yang sudah tidak lagi sekuat dulu
jiwa mu tak lagi setegar dulu
tapi kau mampu,
menutupi semua itu dariku.
Ya,, Beban hidup mu tertutup rapi
Tersimpan bersama sejuta rasa dan harap
Harap akan menjadi apa
Aku nanti.
Aku dan Ibu agak sulit berbicara manis.
Ibu mengalirkan dalam darahku sebuah sifatnya
: menyimpan rasa dalam hati.
Bahasa kami, pandangan mata.
Meski cinta yang penuh dalam dada
selalu berlanjut sesak luar biasa.
Sungguh... Tidak kami temui jalan terbaik
melainkan menghadirkan romansa keheningan,
mencintai dalam diam...
untuk sesosok orang sederhana yang menjelma dirimu..
bersamai diriku..aku akan bertumbuh, seperti sederhananya keinginanmu atasku..
lalu pada waktu yang di ijabah Nya ini..
Berbisik lirih, aku biarkan diri ini berjanji padamu.
Batinku, aku meminta kamu menunggu.
Segera, Allah akan membuat kita bersisian disurgaNya.
Dan aku sedang berusaha atas itu, Ibu.
Tulis komentar baru