Skip to Content

PUISI-PUISI NUGROHO SUKSMANTO

Foto SIHALOHOLISTICK

; ANAK-ANAK DAN KEHIDUPAN

Bagi anak-anak

Kehidupan adalah;

Adzan pada waktu subuh

Lonceng di menara teduh

Sesaji di pintu candi

Layang-layang terbang

Dan

Kerlip kunang-kunang

 

; DOA ANAK SEMESTA ALAM

Wahai Penguasa Jagad

Yang bersuara di dalam angin

Yang bernapas melahirkan kehidupan

 

Tegakkan langkahku menapak dalam kehidupan

dan tegarkan mataku menatap sinar mentari pagi

Jagalah tanganku menghargai segala ciptaanmu

dan telingaku tajam mendengar bisikanmu

Tuntunlah aku menggali makna

yang kausembunyikan dalam daun dan batu

 

Kan kuhimpun kekuatan

tidak untuk membuatku lebih besar dari saudaraku

tapi untuk memerangi musuhku terbesar; diriku sendiri

Jadikan aku insan yang datang kepadamu

dengan tangan yang bersih dan mata yang tegak

Sehingga saat kehidupan sirna bagai tenggelamnya senja

arwahku tak malu mengahadap-Mu

 

Dikembangkan dari sajak Indian “With clean hands”

 

; WAJAH SASTRA TERKINI

Tak muncul Wiji Tukul

Tak lahir orasi Munir

Tak terdengar resah Marsinah

 

Yang hadir penyair langganan

Tampil elite di Koran Kompas

Menyingkirkan karya-karya “picisan”

 

; SASTRA KITA

Ketika sastra hanya olahkata

Makna tak berarti

 

Ketika kata belaka menghiasi media

Sastra seakan mati

 

Ketika media menjadi alat penguasa

Sastrawan mengabdi … atau dikebiri!

 

 

; DI CHINA DAN DI KITA

 

Di China

Bebas tak beragama

Orang-orangnya santun

Saat menentang Agama

 

Di Kita

Agama sedikitnya lima

Orang-orangnya beringas

Saat membela agama

 

Di China

Pemimpinnya keji

Saat memberantas korupsi

Tak segan menembak mati

 

Di Kita

Para pemimpin baik hati

Berderma dari hasil korupsi

Pergi haji berkali-kali

 

; BUMI

Di sana aku berpijak

Sejak tangis pertama

Setelah ketuban pecah

 

Jeritku melepas siksa

Mengiring air mata haru

 

Tersipu dia menatapku

Sambil bergumam;

Kini aku jadi ibu!

 

Lalu aku menyusu

Lalu aku berguru

Lalu aku berkarya

Melukis cakrawala

 

Saat diam aku bertanya

Kepada siapa kuharus berbakti

Terbayang Ayah memberi jawaban

Dan Tuhan mengiakan

Kaulah yang dimaksudkan, Ibu;

Sebagai pribadi dan pertiwi!

 

 

; GURU BAGIKU

Guru,

Untuk ilmu kaubukakan pintu

Dan aku tinggal memasuki

 

Tentang agama kausingkap makna

Dan aku tinggal menghayati

 

Budi pekerti kauteladani

Dilakukan dengan kesadaran

 

Kumengerti

Kau tak memberi kepintaran

Tetapi hanya

; membuka wawasan

; memandu penghayatan

; menggugah kesadaran

 

; DUKA ANAK ORANG KAYA

Kusaksikan keriangan yang tak kudapatkan

Saat banjir merendam Jakarta

Anak-anak berenang

Bermain air

Tersedak

Berduka pun mereka tertawa

 

Sedang aku,

Berenang di kolam … sendirian

Tetangga

hanya mendengar debur airnya

Tawaku tersembunyi

Di balik duka

Jadi anak orang kaya

 

; BUKU

Buku membuatku bahagia

Dia mengajakku berkelana

Menguak belantara kehidupan

Yang hanya dapat dibayangkan

dengan gambar dan kata-kata

Sebagai kelana kadang aku menjadi penakluk

membuat musuh-musuh bertekuk

Kadang aku menjadi pemabuk

yang hidupnya tersuruk-suruk

Kadang kubayangkan menjadi binatang

yang menginginkan kasih sayang

Atau sebagai tanaman

yang membutuhkan sentuhan tangan

Selesai membaca

Buku-buku kusimpan

berbaris dalam pustaka

Suatu saat kan kuperlukan sebagai rujukan

Ketika tanganku tergerak menorehkan kata;

menggubah karya

merajut tulisan

Itulah yang kuidamkan

Membagi pengalaman

Berperan mencerdaskan

Sebagai cendekia yang kaya akan wawasan

 

; MENCARI TUHAN (3)

Tuhan itu ada tapi tiada,

Kata Filsuf

Karenanya, pertanyaan-pertanyaan tentang Dia

Terus disampaikan

Tapi tak pernah terjawab

 

Tuhan itu tiada tapi ada,

Kata Ulama dan Pendeta

Karenanya, jawaban-jawaban tentang Dia

Terus disampaikan

Tapi tak pernah dipertanyakan

 

Bagi perindu jalan sejati

Para Sufi mengajak

Mencari Tuhan lewat pintu hati

 

TENTANG NUGROHO SUKSMANTO

Nugroho Suksmanto lahir 12 November 1952 di Semarang. Setelah meraih gelar insinyur di jurusan arsitektur ITB, melanjutkan studi di University of Southern California, USA. Kumpulan cerpennya; Petualangan Celana Dalam dan Impian Perawan. Menulis antologi cerita, L.A Undercover bersama Budi Darma, Chavchay Syaifullah, Eka Kurniawan dan Triyanto Triwikromo. Juga menulis Renung Canda Pelawak Bersorban. Saat ini tinggal di Jakarta.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler