HALUSINASI
Karya Tirta Nugraha Pratama
Dramatic Person:
Nevada Seorang Mantan Pelacur yang kemudian mengalami kegilaan
traumatik
Sugeng Suami Nevada
Dokter
Perawat
Seorang Lelaki
Sinopsis
Nevada adalah salah satu contoh dari ribuan korban kekejaman ekonomi di Negeri ini, Ia mengalami traumatik yang hebat sehingga dia dianggap gila dan dimasukkan ke rumah Sakit Jiwa. Cerita ini menggambarkan kehidupan dimana ketakutan seorang pelacur yang selalu dihantui oleh anak-anaknya yang telah ia gugurkan. Namun sekarang ia sudah mempunyai suami namun dia dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena dianggap sudah tidak waras. dia berusaha keluar dari penderitaanya yang sangat menakutkan dan berusaha menjadi wanita yuang normal seperti ia masih perawan. Sampai suatu saat ia melakukan hal yang tak terduga hingga ia kehilangan nyawanya.
Adegan 1
DI DALAM SEBUAH KAMAR TIDUR YANG TAMPAK SEPERTI KAMAR DI RUMAH SAKIT, SEMUA BERWARNA PUTIH. DIATAS KASUR NEVADA DUDUK DENGAN SEORANG LELAKI.
LAKI-LAKI
Kenapa kau tidak mau melakukannya, tak seperti biasanya sayang?
NEVADA
Sayang, kau benar-benar cinta padaku?
LAKI-LAKI
Tentu saja sayang aku mencintaimu, sungguh. Mengapa kau bertanya begitu?
NEVADA
(tersenyum) Akupun mencintaimu sayang, dan mengapa aku tak mau melakukannya lagi karena aku sekarang hamil.
LAKI-LAKI
(kaget) Apa! tidak mungkin! itu bukan karenaku, benar?
NEVADA
Tentu ini anakmu sayang, sudah sebulan ini aku hamil.
LAKI-LAKI
Bukan! itu bukan anakku.. Kau ini pelacur, itu bukan anakku!
NEVADA
(marah) Apa kau bilang! sudah tiga bulan ini kita tinggal bersama disini. Dan kau tahu aku pergi denganmu karena aku ingin berhenti jadi pelacur dan ingin mencintaimu!
LAKI-LAKI
(membentak) Bohong! aku tidak percaya denganmu!
NEVADA
(menangis) Demi Tuhan ! aku tidak bohong. Anak ini adalah anak mu, kau tahu? apa kau tidak ingat betapa seringnya kita melakukan itu. Sehingga aku menjadi hamil olehmu..
LAKI-LAKI
Tidakk, tidak mungkin! (sambil pergi dengan cepat) aku tak mau kau hamil, aku tidak mau!
NEVADA
(hendak mengejar romi tapi tak terkejar, dengan marah Ia pun berteriak)
Romiii, kau harus bertanggung jawab romi, ini anakmu.. ini anakmu romii.. kau bajingan, kau bajinagn romii!!
(setelah diam sesaat)
Itulah kejadian yang aku alami! Sepeninggalan orang tuaku, aku tidak punya apa-apa, aku tinggal di kolong jembatan. Untuk makan ku harus mengemis, dan tidur di atas kardus bekas yang dingin tanpa selimut hangat, dan tanpa dongeng pengantar tidur yang dulu Ibu selalu ceritakan padaku. (diam)
Hingga pada suatu saat aku diadobsi oleh seorang germo, karena wajahku cukup menarik katanya. Aku hidup dilingkungan yang sangat jahanam, dimana wanita-wanita melacurkan dirinya untuk hidup. setelah aku tumbuh dewasa aku mulai diperintah untuk melakukan hal yang sama, semua aku lakukan terpaksa karena aku juga butuh uang dan kehidupan, walaupun itu tidak sesuai dengan cita-citaku. Hingga akhirnya aku melarikan diri dengan Romii, aku sempat bahagia dengannya. (menangis) Tapi kalian lihat sendiri! dia telah berdusta padaku dan membuatku menderita seperti ini! Aku telah menggurkan kandunganku karena bajingan itu lari dan tak mau bertanggung jawab, tapi setelah itu aku selalu terbayang-bayang oleh seorang bayi yang mungkin di adalah anakku, bayangan itu seolah menatapku dan ingin menyerangku. Hingga akhirnya aku berada di tempat ini.
LAMPU GELAP
Adegan 2
DI DALAM KAMAR DISEBUAH RUMAH SAKIT JIWA YANG TAMPAK SEDIKIT BERANTAKAN. BOTOL-BOTOL OBAT, GELAS YANG TUMPAH SERTA BUTIRAN PIL DAN BEKAS SUNTIKAN YANG TERGELETAK DI BAWAH LANTAI. SAAT ITU NEVADA SEDANG DUDUK MELAMUN, ENTAH APA YANG IA BAYANGKAN. TAPI SESAAT KEMUDIAN IA BERTERIAK. TERIAKAN ITU TERUS BERULANG-ULANG HINGGA DATANG DOKLTER SERTA SUAMI NEVADA KEMUDIAN MENENANGKANNYA, WALAUPUN NEVADA MEMBERONTAK MERONTA-RONTA NAMUN SUAMINYA BISA MEMBUATNYA TENANG…
SUGENG
kau melihatnya lagi?
NEVADA TETAP DIAM TIDAK MENJAWAB KARENA MASIH GUGUP DAN TERLIHAT BADANNYA MENGGIGIL KARENA KETAKUTAN
NEVADA
(perlahan mulai berbicara namun masih gugup) a..aanaak itu….aannaak itu ….
DOKTER
(masuk dengan membawa suntikan) Tuan apakah sebaiknya dia diberi obat bius agar bisa tidur malam ini?
SUGENG
Tunggu!! Saya masih ingin berbicara dengannya!
DOKTER
Baiklah tuan! Saya permisi menunggu di luar. (dokter keluar panggung)
SUAMI DUDUK DISAMPING DAN MEMPERHATIKAN ISTRINYA DENGAN PERASAAN TAK KARUAN, ENTAH APA YANG ADA DALAM PIKIRANNYA SEKARANG. YANG JELAS DIA INGIN SEKALI ISTRINYA CEPAT SEMBUH. NEVADA MASIH DUDUK LEMAS DENGAN RAMBUT YANG SANGAT BERANTAKAN.
NEVADA
(memeluk suaminya) Aku takut berada disini sendirian, bayangan-bayangan itu sering muncul dan seolah-olah memintaku untuk menggendong dan menyusuinya.
SUGENG
Tenanglah sayang! Itu hanya halusinasi, tidak ada siapa-siapa disini.
NEVADA
Tapi dia terlihat nyata bagiku, sepertihalnya anak bayi yang muncul dimana saja disekitarku! Mempermainkan pikiranku seolah aku ini sudah gila!
SUGENG
Sudahlah kau perlu istirahat, biar ku panggilkan dokter agar kau di beri obat.
NEVADA
Tidak!! aku tidak mau dibius, aku ini tidak gila, kau sama seperti orang lain menganggapku gila!
SUGENG
Tapi sekarang pikiranmu terganggu, kau harus dirawat disini untuk beberapa hari sampai kau sembuh.
NEVADA
Kau jahat!! Andai saja kau juga mengalami hal yang sama denganku, tapi sayang janin yang ku bunuh itu bukan darah dagingmu. Jadi kau tak pernah merasakan betapa takutnya di hantui oleh rasa takut akan tanggung jawab yang besar.
SUGENG
Ya, memang dia bukan darah dagingku! tapi aku bertanggung jawab atas keselamatanmu, karena aku mencintaimu!
NEVADA
Jika kau mencitaiku, kau takkan membawaku ke tempat ini! Ini hanya membuatku semakin gila.
SUGENG
Tapi tidak ada pilihan lain, dokter mengatakan kau harus dirawat sampai kau sembuh, sudahlah akan ku panggilkan dokter.
NEVADA
Tidak, aku tidak mau! Aku tidak mau (makin tidak terkontrol sehingga membuatnya kembali melihat bayangan anak kecil yang slalu menghantuinya, dan ia pun berteriak-teriak seperti kesurupan) tidak! Tidak! pergi kalian! (kepada suami) aku melihatnya lagi mereka semakin banyak dan semakin menyiksa pikiranku!
SUGENG
(panik, kemudian memanggil dokter) Dokter! Dokter! Cepat ambilkan obat untuknya!!
DOKTER MASUK DENGAN SEORANG PERAWAT MEMBAWA PERALATAN, DOKTER MENCOBA MENENANGKAN NEVADA SEDANGKAN PERAWAT MENYIAPKAN SUNTIKAN UNTUK MEMBIUS NEVADA. SEMENTARA SUAMI BERDIRI MONDAR-MANDIR GELISAH, SEMAKIN TAK KARUAN SAJA PIKIRANNYA SEKARANG.
DOKTER
Mana obatnya?
PERAWAT
Ini dok! (memberikan suntikan lalu membantu perawat 1 menahan rontaan Nevada)
NEVADA
Tidak! Jauhkan suntikan itu, tak usah kau bius aku! (ia terus memberontak sementara dokter dan perawat kesulitan untuk membiusnya)
PERAWAT
Tenanglah! Ini bukan obat bius, obat ini membantu menenangkan pikiranmu.
NEVADA
Bohong! Memangnya aku orang gila yang bisa kalian tipu!
DOKTER
Perawat, tolong bawa dia! Sepertinya dia harus dipindahkan ke ruang isolasi,
keadaannya semakin memburuk.
PERAWAT
Baik dok, (membawa keluar Nevada. dokter menghampiri suami. Sementara itu Nevada terus memberontak)
SUGENG
Dokter mengapa dia harus di pindahkan?
DOKTER
Keadaannya semakin tak karuan, saya khawatir jika dia tetap disini pikirannya semakin terganggu.
SUGENG
Tapi dia tidak gila dok, dia hanya perlu diberi obat agar dia tenang!
DOKTER
Saya tahu itu, tapi sebaiknya anda percayakan pada kami, kami akan bertanggung jawab atas dirinya.
SUGENG
(mengambil nafas) baiklah, saya percaya dok. Tapi tolong selamatkan dia dok, saya ingin dia kembali normal.
DOKTER
Itu sudah menjadi tanggung jawab kami. (Fade out)
Adegan 3
DOKTER DAN PERAWAT MEMBAWA NEVADA KE RUANG ISOLASI WALAUPUN NEVADA TERUS MERONTA-RONTA. NAMUN TIDAK ADA PILIHAN LAIN. DOKTER HARUS SEGERA MEMBAWANYA DAN MENANGANINYA. KEGELISAHAN SUAMI SEMAKIN MENINGKAT DIA TIDAK BISA MEMBUAT PIKIRANNYA TENANG, DIA HANYA MONDAR-MANDIR SAMBIL BERPIKIR ENTAH KEMANA. CUKUP LAMA IA MELAKUKAN ITU SAMPAI AKHIRNYA IA MERASA LELAH DAN DUDUK TERKULAI DI RANJANG TERSEBUT.
SUGENG
(pandangannya jauh) Aku tahu dia sudah berbuat kesalahan besar, maka ia terus dihantui kesalahannya itu. Memang tak ada yang patut disalahkan kecuali keadaan, dia melakukan pekerjaan itu karena faktor ekonomi yang selalu menghimpit. Sedangkan aku menikahinya baru setelah ia mengugurkan kandungannya. Andaikan aku tahu di sedang hamil, pasti kucegah ia melakukan itu. Karena bagaimanapun aku bertanggung jawab walaupun itu bukan darah dagingku, aku tetap menikahinya karena aku mencintainya. (fade out)
LAMPU FADE IN KE SISI LAIN PANGGUNG, DISANA ADALAH RUANG ISOLASI. TERLIHAT NEVADA SEDANG MENGAMUK TIDAK TERKENDALIKAN. DOKTER DAN PERAWAT MENCOBA MENAHANNYA NAMUN AKHIRNYA BUNUH DIRI DENGAN MENUSUKKAN PISAU.
PERAWAT
Dokter bagaimana ini?
DOKTER
Apa daya? Ini bukan salah kita. Ia sudah tak bisa ditolong lagi, dan mungkin ini pilihan yang ia ambil. Beritahu suami wanita yang malang ini! (PERAWAT PERGI) (fade out)
LAMPU FADE IN KE TEMPAT SUAMI BERADA. DISANA SUAMI MASIH MELAMUN, TIBA-TIBA DIKAGETKAN OLEH PERAWATYANG TERGESA-GESA.
SUGENG
(heran) Ada apa kau terburu-buru?
PERAWAT
(terlihat bingun) Eee anu.. itu …
SUGENG
(penasaran) Itu apa??
PERAWAT
Nyonya tuan, nonya.. (belum sempat selesai bicara sudah dipotong oleh suami)
SUGENG
Kenapa? Ada apa dengan Nevada? (suami merasa penasaran dan sangat gelisah, dia takut terjadi sesutau pada istrinya)
PERAWAT
(sedikit gugup) Nyonya sudah tiada tuan, tadi hendak di beri obat, dia meraih suntikan itu dan menusukannya di perutnya. Selain itu ia bangkit dan mengambil pisau dari kotak peralatan dan menusukikan ke badannya sendiri, ia kehilangan banyak darah dan akhirnya meninggal.
SUGENG
(mendegar hal ini suami sangat sedih dan seketika ia teteskan air matanya, hatinya bagai tergores oleh pisau yang tajam. Sambil menatap ke atsh ia berbicara protes terhadap Tuhan) Ya tuhan, apa yang terjadi dengan istri saya? Apakah jalan ini yang kau berikan untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya?
PERAWAT MENINGGALKAN PANGGUNG, DAN KINI TINGGAL SUAMI TAK KUASA MENAHAN AIR MATANYA, IA MASIH DUDUK SAMPAI BEBERAPA SAAT.(black out)
TAMAT
Komentar
Tulis komentar baru