Skip to Content

MENAGIH JANJI TUHAN

Foto muhammad salim

MENAGIH JANJI TUHAN

Sebuah monolog

 

Sebuah bentuk pertentangan

Antara kelayakan atau tidak

Aku mulai dari salah satu sudut malam

Ketika sunyi mulai merambat ke ubun ubunku

Ke setiap inchi pori pori dekilku

Jauh …

Jauh  di tengah malam dalam sebuah perjalanan

Perjalanan batin mengikuti jalur jalur pengembaraan

Menjelajah berbagai dimensi waktu

Melintasi dan mengenali wujud wujud dan entitas

Melalap hamparan gelap

Sekejap aku merasa di kutub utara

Merasakan kebekuan hingga membekukan urat urat nadi

Sekejap lagi aku merasa berpijak di hampa kutub selatan

Merasakan kesendirian tanpa kata

Dan sekejap lagi

Aku kembali merasakan keaslian alamku

Yang berada di petak sempit kamar kumuhku

Hingga aku terantuk

Terbentur dalam sebuah dimensi beku

Tanpa suara

Tanpa cahaya

Tanpa denyut ataupun detak dari hingar bingar jagad raya

Ya …

Aku ada di titik nadir

Nol

Kosong

Hampa

Aku tak bisa bergerak

Aku sesak

Entah apa yang menjejal di ulu hatiku

Entah apa yang seolah menyumbat aliran darah dan detak jantungku

Tapi aku tidak sedang sakit jasmani

Secara fisik aku sehat

Secara logika aku tidak gila

Tapi di sini …

Di aliran absurd batin ini

Ada sebuah pemberontakan

Ya … mungkin ini sebuah pemberontakan

Tapi entah tentang apa masih kucoba untuk menganalisa

Atau hanya sebuah pertanyaan

Yang tidak bisa aku kompromikan dengan akal

Aku terdiam lagi sejenak

Lau …

Lalu aku teringat sedikit kepada Tuhan

Ya … hanya sedikit

Jika aku bandingkan dengan perhatian Tuhan yang tiada henti kepadaku

Dan yang lebih parah lagi

Ingatanku yang hanya sedikit kepada-Nya itu

Adalah sebuah ingatan yang tidak serta merta memposisikan aku sebagai hamba yang harusnya menegadah karena lalai

Ingatanku yang hanya sedikit tentang Dia itu

Justru sebuah ingatan yang datang secara tiba tiba dan memporovokasiku untuk memberontak kepada-Nya

Bukan memberontak untuk menjadi ingkar bukan

Bisa dibilang hanya sebuah pemberontakan kecil bagi Tuhan

Tapi bagi seorang hamba itu adalah sebuah kelancangan yang memalukan

Aku masih terdiam sejenak

Kudalami lagi, apa akar permasalahannya

Lalu aku teringat sebuah kata

Sebuah kata itu mulai nampak jelas

Semakin benderang dan semakin nyata bahwa kata inilah yang memncoba memprovokasiku

Dan aku termakan oleh provokasinya

Lho …

Kok kata ini…?

Kuperjelas lagi dan memang kata ini

Dia adalah …

Do’a …

Ya …

Do’a

Lalu …

 

Sisi bodoh dan lugu batinku bertanya dengan santainya

Ada apa dengan Do’a? ada yang salah?

Sisi batinku yang sudah mulai congkak membentak dengan sinis

Diam… kamu … culun …

Jangan sok care

Ngerti apa kamu dengan dinamika hidupku?

Bukan diam dan tersentak,

Malahan sisi culun batinku ternyata berani menjawab

O … berlagak pandai kamu ya …?

Berlagak sok intelek …?

Mulai memikirkan dinamika hidup?

Berlagak sok berfikir tasawuf?

Mau jadi orang sufi?

Atau bergaya seperti sufi tapi hanya retorika…?

Mbelgedhes …!

Angkuhku mulai lepas kendali

Kamu jangan mengguri aku

Jangan usil

Urus saja nasibmu sendiri

Jangan kau campuri permasalahanku dengan kebodohanmu

Batin culunku mengejek …

He … he …

Aku yang bodoh…?

Atau kamu yang tolol?

Batin angkuh bertanya

Apa maksudmu

Batin culun berkata

Nah …

Berarti kamu yang beneran tolol

Apa permasalahanmu dengan Tuhan?

Kenapa kau sampai mempermasalahkan tentang Do’a?

Batin angkuhku

Aku hanya ingin menagih kepada Tuhan

Aku ingin menagih janji Tuhan

Batin culunku

Janji apa?

Batin angkuhku

Janji tentang akan dikabulkannya segala permintaan

Segala Do’a

Aku hanya ingin menagih itu

Aku telah berdo’a

Banyak

Aku berdo’a minta kaya

Aku telah berdo’a minta derajat yang tinggi

Aku telah berdo’a minta disegani

Tapi mana …?

Mana…?

Tidak satupun diantara do’a do’a itu yangterwujud

Sampai sekarang

Sampai lelah aku

Batin culunku

Kamu sudah lelah berdo’a?

Berarti kamu tidak akan lagi berdo’a

Trus kalo kamu gak mau berdo’a

Kalo seandainya besok itu mestinya Tuhan mengabulkan

Terus giliran kamu ngambek berdo’a

Berarti apa yang kamu minta tidak akan terpenuhi dong?

Batin angkuhku

       Ah … capek aku berdo’a

Tuhan telah ingkar dengan janji-Nya

Tuhan sudah tidak sayang lagi dengan aku

Mungkin begitu

Batin culunku

       Astaghfirullahal’adhim …

Saudaraku

Jangan kau ikuti prasangkamu itu

Sebelum kau terselimuti dengan kesesatan

Tuhan tidak pernah ingkar dengan janjinya

Firman Tuhan itu Haq

Tuhan itu pengasih

Tuhan itu penyayang

Batin angkuhku

       Kalau Tuhan tidak ingkar…?

       Kalau firman Tuhan itu haq

       Kalau Tuhan itu pengasih dan penyayang

       Lalu kenapa do’a do’a yang kupanjatkan

Tidak diwujudkan

Batin culunku

       Justru karena pengasih dan penyayangnya itulah saudaraku

       Tuhan menunda mengabulkan do’a - do’amu

Tuhan maha tahu

       Mana do’a yang terbaik untuk kebutuhan hambanya

Sekarang kau ingat – ingat lagi

Berapa banyak do’a yang kau panjatkan karena kebutuhanmu

Dan berapa banyak do’a yang kau panjatkan karena bisikan nafsumu

Tuhan punya hak prerogative untuk mengabulkan atau membatalkan

 

Do’amu meminta kaya …misalnya

Untuk apa…?

Kamu pelit kok minta kaya

Kamu memberi pengemis saja hanya koin limaratus perak berkarat

Sementara dalam kekayaanmu itu ada hak-hak orang miskin

Kalau kamu tidak bisa memberikan hak-hak orang miskin

Hartamu kelak diakhirat aka menjadi bara api yang membakarmu

 

Do’amu meminta derajat yang tinggi

Untuk apa…?

Pantas itu buat kamu…?

Derajat yang tinggi itu harus ada syarat yang terpenuhi

Kamu harus menjadi orang yang beriman

Kamu juga harus menjadi orang yang berilmu

Lha kamu … ilmu tidak punya kok mau minta derajat yang tinggi

Ngimpi …

 

Satu lagi …

Do’amu meminta untuk menjadi orang yang disegani…

Apa kamu lupa…

Kamu orang yang angkuh?

Dengan tetanggamu saja kau tidak pernah mau tersenyum

Lalu kau minta menjadi orang yang disegani

Mau kamu apakan tetanggamu nanti

Kamu injak-injak…?

 

Jadi jangan protes

Tidak semua do’a itu baik untuk makhluk

Karena tidak semua do’a itu ikhlas dari kebutuhan makhluk

 

Kamu harus ingat…

NABIMU saja …

MUHAMMAD SAW …

Sesempurna sempurnya makhluk

Makhluk yang paling dicintai oleh Tuhanmu

Ciptaan yang paling dibanggakan diantara semua ciptaan-Nya

Tidak serta merta semua do’anya dikabulkan

Ketika beliau meminta kepada Tuhan

Agar dibukakan pintu hidayah agar Pamannya – Abu Thalib – bisa segera masuk Islam

Tuhan tidak mengabulkan permintaan beliau

 

Maka … sekali lagi

Kamu tidak punya hak untuk memprotes prerogative Tuhan

Apalagi menggugat dan merasa punya kewenangan untuk

Menagih Janji Tuhan

 

 

Oleh:        Muhammad Salim

                Kamis, 26 Nopember 2015

                01.38 WIB

Komentar

Foto muhammad salim

sudah diperformkan

di inaugurasi Teater Hasta MA Salafiyah

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler