Skip to Content

- untitled -

Foto elforelissa

Tema                 : Sosial

Tokoh                 : Resa, Febi, Angga, Tata, Yena

 

#BABAK 1

 

             Ditaman bunga yang berada dekat dengan sebuah kantor besar ada 3 anak SMP baru saja pulang dari sekolahnya, dan lebih tepatnya mereka pulang sekolah sebelum waktunya. Mereka sedang mengobrol santai.

 

Angga                : “Kemarin nonton pertandingan Inter lawan AC Milan gak??” (menoleh ke Tata)

Tata                 : “Oh, iya!! Aduh, aku lupa!! Aku ketiduran!! Sial...” (menoleh lalu menepuk jidatnya sambil menggerutu)

Angga                : “Ya, kalau begitu sama dengan ku.” (melihat kedepan)

Tata                   : “Kamu juga gak nonton??” (sambil melirik Angga)

Angga              : “Ya nggaklah.. Ayahku udah pulang jam segitu, jadi gak bebas deh..” (mendengus pelan)

Tata                 : “Kasian sekali... Apa ayah kamu kemarin mabuk lagi??” (sambil menoleh ke Angga)

Angga              : “Menurut aku ayah habis mabuk-mabukan tapi kata ibu ayah udah berhenti mabuk-mabukan, aku jadi pusing!!” (sambil memegang kepalanya seperti orang sakit)

Tata                 : “Tenang, Ga!! Ada aku sama Resa disisi kamu!! Iya gak, Sa?” (menepuk pelan pundak Angga lalu menoleh pada Resa)

Resa                : “Iya-iya ajalah.. Yang penting kalian senang!” (sambil terus bergelut dengan PSP-nya)

Angga                : “Lagi main apa sih? Serius banget!!” (dengan nada menyindir)

Resa                : “Ini game terbaru dodol! Kalian sih orangnya gak update jadi gak bakal tau!!” (sambil terus terfokus pada PSP-nya)

Tata                 : “Game baru ya!! Wah, asik tuh!! Nama gamenya apa?” (melirik-lirik ke PSP milik Resa)

Resa                : “Magic Alien!! Yang buatnya baru masuk kerja beberapa bulan, keren ya??” (sambil sejenak menoleh ke Tata dan Angga)

Angga              : “Masih muda dong!! Berbakat banget!! Oh, ya!! Siapa namanya, nanti aku cari info lebih detail di Google.” (dengan semangat)

Resa                : (diam saja, lalu mengambil nafas panjang) “Nama yang buatnya itu... Febi Ratnasari..” (dengan nada pelan dan lirih)

 

Angga dan Tata diam, mereka kaget mendengar nama seorang perempuan cantik yang sudah lama tak muncul lagi dihadapan mereka. Sementara Resa sudah tidak terfokus pada PSPnya dan sekarang dia tertunduk dan PSPnya jatuh begitu saja, dengan cepat Tata dan Angga menenangkan Resa.

 

Angga                : “Tenanglah, Res!! Dia di Amerika pasti baik-baik aja!!” (menepuk bahu Resa)

Resa                : “Ah, semoga saja dia benar-benar sehat disana.. Aku khawatir sama dia!!” (sambil melihat kelangit luas)

Tata                   : “Kamu udah coba telepon dia??” (sambil duduk disamping Resa)

Resa                   : “Udah, sering banget aku telepon dia, tapi nomornya gak aktif terus.”

Angga              : “Mungkin dia lagi sibuk. Lihat, buktinya dia bisa buat game yang keren seperti ini!!” (mengambil PSP Resa lalu mengembalikannya pada Resa dengan nada bersemangat)

Tata                 : “Ya, mungkin saja dia sedang sibuk membuat proyek yang lebih hebat dari game ini!!” (menyemangati Resa)

Resa                   : (menoleh ke Angga dan Tata) “Terima kasih ya kalian sudah menenangkanku!”

Tata                   : “Itu gunanya sahabat!! Iya gak, Ga??” (sambil menaik-naikan alis ke Angga)

Angga                : “Iya dong!!” (sambil ikut menaik-naikan alis)

Resa                : “Hahaha... kalian ini ada-ada saja!! Sudahlah, ayo kita pulang!!” (mengambil PSP lalu berdiri dan membenarkan pakaian)

Tata                 : “Ah, iya!! Ini sudah jam 2!! Ayo, ayo!! Mari kita pulang!!!” (sambil mengambil tas lalu menepuk-nepuk bagian belakang celananya)

Angga                : “Wah, lagi-lagi ya!! Kita seperti ini..” (sambil menenteng tasnya yang selempang)

Tata                   : “Hah? Maksudmu??” (mengerutkan kening)

Angga              : “Sudah 3 kali kita kesini saat jam pelajaran belum selesai dan sudah 3 kali kita berbohong pada guru kita.”

Resa                   : “Ya.. mau bagaimana lagi, 3 kali itu alsannya beda-beda lho!!”

Tata                 : “Benar yang dikatakan Resa, terus daripada kita stress disekolah gara-gara pelajaran yang memusingkan ditambah guru-guru yang aneh mending kita pura-pura sakit, terus main deh!!” (dengan wajah sumringah)

Angga                : “Tapi kalau begini caranya kita bisa ketinggalan pelajaran.” (menunduk sambil berjalan)

Resa                : “Tenang, Ga!! Aku yakin, kalau kamu sih pasti gak masaah, otakmu itu kan adalah otak orang-orang pilihan, gak kayak aku, udah bodoh gak ada usaha, gak mau belajar pula!!” (sambil memukul-mukul kepalanya pelan)

Tata                 : “Eh, jangan salah!! Aku juga gak kayak Angga, Sa!! Kita kan teman, jadi kita akan selalu bersama!! Hahaha....” (menepuk-nepuk pundak Resa sambil tertawa renyah)

Angga              : “Huh... Kalian ini, jangan sering-sering membuat aku malu seperti ini!!” (sambil memukul-mukul pelan pundak Resa dan Tata)

Resa                : “Hahaha... Ya sudahlah, lupakan!! Tapi, itu kan itu memang kenyataan. Hehehe...”

Tata                 : “Sudahlah.. Sekarang mari kita pulang!! Ayooo!!!!” (tangan mengepal keatas sambil berlari-lari kecil)

Angga              : “Ayo balapan lari!!! Siapa cepat, dia dapat teh kotak!!” (berteriak dengan semangat lantas berlari menyusul Tata)

Resa                   : “Hai!! Tunggu aku!!!!” (berteriak juga)

 

Akhirnya, mereka pulang ke rumah mereka dengan berlari-larian diiringi canda dan tawa mereka. Dan mereka tak menyadari bahwa ada ang memperhatikan mereka sejak mereka pertama kali berada ditaman itu.

 

#BABAK 2

 

Seorang perempuan muda berumur sekitar 19 tahunan memasuki sebuah ruangan tertutup yang terlihat nyaman, lalu dia bertemun dengan perempuan lain yang sebaya dengan perempuan tadi.

 

Yena                : “Feb, tadi aku lihat adik kamu ada ditaman depan kantor kita.” (sambil duduk dipinggir Febi)

Febi                 : “Ha?? Apa?? Jadi, rumah dia ada didekat sini??” (kaget sambil menyimpan majalahnya)

Yena                : “Nggak, kayaknya dia Cuma main-main saja kesini, soalnya tadi aku lihat mereka berjalan kearah utara, dan untungnya aku tadi sudah ikutin mereka jadi aku tahu dimana rumah... (terpotong oleh omongan Febi)

Febi                 : “Dimana rumah Resa?? Dimana?? Cepat katakan!!!” (memaksa sambil mengguncang pundak ena)

Yena                : “Dengarin aku dulu!! Aku gak tahu rumah adik kamu sekarang dimana, tapi aku tahu rumah temannya yang lebih tinggi darinya.” (sambil melepas tangan Febi yang tadi dipakai untuk menggungcang pundak Yena tadi)

Febi                 : “Oh, ya!! Dimana??? Cepat katakan dimana?? Aku ingin cepat-cepat bertemu dengan adik, dan ibuku!!” (memaksa)

Yena                : “Kalau begitu izinkan aku untuk ikut mengantar kamu ke tempat itu.” (dengan tersenyum tipis)

Febi                 : (mengangguk senang) “Iya, ayo sekarang saja kita pergi!!!” (mengambil tasnya yang ada dimeja, lalu menarik tangan Yena)

Yena                : (didalam hati) “Semoga kamu segera bertemu dengan adikmu, Feb! Biar kamu bisa senyum kayak gini lagi..” (sambil tersenyum kecil dan berlari-lari kecil karena ditarik-tarik oleh Febi)

Febi                 : (didalam hati) “Ade, kakak datang!! Kakak kangen banget sama kamu, de!!” (sambil tersenyum bahagia)

Sekertaris Febi   : “Mau kemana, Feb??” (berteriak)

Febi                 : “Ah, aku mau keluar sebentar, tolong bilang sama client aku, kalau aku lagi ada urusan!!! Penting banget!!!!” (berteriak sambil menjelaskan panjang lebar)

Sekertaris Febi   : “Siap!! Sukses, boss!!” (sambil melambaikan tangan)

 

#BABAK 3

 

             Angga terlihat sedang bersiap-siapu untuk pergi, tadi Angga, Resa dan Tata janjian untuk bermain bola basket dilapangan dekat rumah Resa.

Angga              : “Ibu, Angga pamit ya!! Mau main ke rumah Resa!!!” (sambil membawa bola basket ditangannya)

Ibu Angga          : “Iya, hati-hati ya!!!” (sambil terus menyiram tanaman)

Angga              : “Iya, Bu!! Angga pergi ya!! Assalamualaikum!!” (sambil berteriak dan berjalan menuju depan pagar rumah)

Ibu Angga          : “Wa’alaikumsalam!!” (berteriak)

 

Tiba-tiba datang Yena dan Febi yang berada dibelakang Angga.

 

Yena                   : “Hai!! Kamu!!”

Angga              : (menoleh dan mengerutkan kening) “Kakak ini memanggil aku atau siapa???” (bertanya dengan wajah polos)

Yena                : (terkekeh) “Kamu ini polos-polos banget sih!! Iya, kakak manggil kamu!! Kakak mau nanya sama kamu!!” (sambil mendekat ke Angga)

Angga                : “Nanya apa, kak??”

 

Febi yang sedari tadi berada dibelakang Yena pun langsung menunjukkan dirinya. Angga yang melihat Febi atau lebih tepatnya kakak dari temannya, Resa.

 

Angga                : “Kak Febi???!!!” (terkaget-kaget)

Febi                    : “Iya. Hehehe... Ini kakak, Ga!!” (sambil tersenyum masam)

Angga              : “Resa pasti seneng banget ketemu sama kakak!!!!” (sambil menyalami tangan Febi dan tersenyum senang)

Febi                    : “Iya!!!” (sambil bersalaman dengan Angga)

Angga                : “Kakak pulang kapan??” (sambil tersenyum)

Febi                    : “Ah, nanti saja kakak cerita, sekarang antar dulu kakak buat ke rumah Resa.”

Angga              : “Ah, oke deh kak!!! Kebetulan aku juga mau ke rumah dia.” (sambil menggandeng tangan Febi)

Yena                : “Oh, ya sudah deh! Kalo kamu udah dapat teman buat kesana, aku pulang saja ya!!” (sambil berbalik pergi dan nadanya seperti marah)

Fabi                 : (berbalik lalu mendekat ke Yena dan menarik paksa tangan Yena) “Kamu kan sudah janji mau antar aku sampai rumah adik aku!! Oh, iya!! Angga, ini  teman kakak, namanya Yena!! Kenalan sana..” (suruh Febi sambil mendorong Yena pelan)

Angga              : “Hehehe... Maaf, Kak !! Habis aku gak tahu nama kakak sih, jadi aku asal ajak Kak Febi!! Oh, Kak!! Nama aku Angga!! Salam kenal.” (sambil menyalami tangan Yena)

Yena                : “Nama kakak Yena. Hehehe... Iya-iya!! Masalah itu sih gak usah dipikirkan, sekarang langsung aja ke rumah Resa, ayo!!” (sambil bersalaman lalu melepaskan kembali tangannya dari tangan Angga dan menarik tangan Febi)

Febi                    : “Oke!! Ayo, Ga!!” (sambil menarik tangan Angga)

Angga              : (didalam hati) “Resa, aku tahu kamu pasti kaget dengan kejutan tak terduga ini.”(tersenyum kecil)

 

Mereka bertiga pun pergi ke rumah Resa dengan hati yang bahagia bercampur takut. Bahagia karena, Resa akan segera bertemu kakaknya, Kak Febi, dan takut jika nanti Febi tidak diterima lagi dirumah Resa karena tidak menepati janjinya untuk pulang selulus kuliahnya.

 

#BABAK 4

 

             Disebuah rumah yang dinamis dan cukup besar, terlihat 2 orang anak sedang bermain dihalaman rumahnya. Mereka sesekali melirik pagar rumah dan sepertinya mereka sedang menunggu seseorang.

Tata                 : “Res, si Angga kemana sih? Katanya kumpul jam 2, sekarang udah jam 2.30 lho!!” (sambil melirik ke jam tangan yang melingkar ditangannya)

Resa                : “Tenanglah, Ta! Aku yakin pasti dia lagi dijalan. Tunggu saja, sebentar lagi juga datang!!” (sambil mendribble bola basket)

 

Lalu, Angga pun datang dengan 2 perempuan cantik, Tata yang memang sedang menunggu Angga lantas menoleh pada Angga dan menganga lebar. Matanya melotot menandakan bahwa dia tak percaya dengan semua ini.

 

Angga                : “Assalamualaikum, kawan!!” (dengan wajah sumringah)

Resa                : “Wa’alaikumsalam!! Lama sekali, kau kaw..” (terpotong karena saat dia menoleh pada Angga dan tepat dibelakang Angga ada 2 perempuan cantik dan salah satunya adalah orang yang sangat dia sayangi)

Tata                   : “KAK FEBI!!!!!!” (berteriak lalu menghampiri Febi dan memeluknya)

Febi                    : “Hehehe... Iya, ini kakak!!” (dengan wajah bahagia dan cengengsan)

 

Resa yang masih kaget dengan kedatangan Kak Febi secara tiba-tiba pun hanya berdiam diri sambil menganga lebar. Dia shock melihat kakaknya itu yang sudah lebih dari 6 tahun berada di Amerika dan sekarang ada dihadapannya.

 

Angga                : “Resa, kamu gak kangen sama kakak kamu??”

Yena                : “Kamu juga, Feb!! Katanya kangen kok gak pelukan sih??” (sambil menyenggol lengan Febi)

Tata                 : “Hehehe... Maaf nyosor, Res!!”(sambil melepas pelukannya dengan Febi lalu menunjukkan tangan yang jarinya berbentuk huruf ‘V’)

Resa                : “Bentar, aku mau nanya dulu, itu beneran Kak Febi atau bukan??” (masih belum percaya sambil memukul-mukul pipinya pelan)

Angga                : “Ya, apa mau dikata?? Ini emang Kak Febi.” (sambil  menunjuk Febi)

Febi                 : “Resa, kamu kangen kakak gak??” (dengan nada lembut dan senyum yang manis)

Resa                   : “Ya kangenlah!! KAKAAAK!!!!” (berteriak kesenangan)

 

Lalu mereka pun berpelukan layaknya tokoh kartun yang ada di film kartun “Teletubies”. Lalu, Resa bersalaman dengan Febi dan mereka tiba-tiba tertawa bersama. Tata, Angga dan Yena yang ada didekat mereka pun hanya saling berpandangan lalu mengerutkan kening.

 

Resa                   : “Eh, Kak!! Kapan kakak pulang??” (sambil bergelayutan dilengan Febi)

Febi                 : (terkekeh) “Hahaha... Kamu sudah besar, Resa!!! Jangan manja kayak gini!! Kakak pulang udah dari 6 minggu yang lalu.” (sambil mengacak-ngacak rambut Resa)

Tata, Angga, Yena : ”Ehem... Gondok nih kita-kita!!!” (nada sinis dan menyindir)

Febi, Resa          : “Hehehe... Iya!! Iya!! Maaf deh!! Maaf!!” (dengan nada yang dibuat-buat)

Yena                   : “Resa, kamu belum kenal sama kakak kan???” (dengan nada yang sangat lebay)

Resa                : (mengerutkan kening, lalu tersenyum nakal) “Iya, Kak!! Aku belum kenal sama kakak, nama kakak siapa ya??” (dengan senum sok manis)

Yena                   : “Nama kakak Yena, Yena Apriana. Hahaha...” (menjawab lalu tiba-tiba tertawa)

Resa                   : (dengan wajah polos) “Kok ketawa??”

Tata, Angga     : “Ahahahahaha............ (tertawa puas) Ekspresi kamu lebay banget pas nanyain nama Kak Yena!!! Hahahaha....” (tertawa lebih keras lagi)

Febi                 : “Sudah deh! Sekarang daripada kita ketawa gak jelas kayak gini, mending kita masuk ke dalam!! Kakak kangen sama ibu, nih!!” (sambil menarik tangan Resa)

Resa                : “Oke, kak!! Angga, Tata, Kak Yena!! Ayo masuk!!! Kita makan-makan!!!!” (dengan wajah sumringah)

Angga, Tata, Yena : “Ayooo!!!” (sambil saling berangkulan, Yena yang ada ditengah merangkul Angga dan Tata)

Resa, Febi, Angga, Yena, Tata : “Hahahaha..........” (tertawa bersama)

 

Lalu, mereka berlima pun masuk ke rumah Resa dan Febi, Febi yang memang sudah sangat rindu dengan ibunya masuk ke rumah dengan wajah sumringah. bercampur bahagia, Resa yang sangat rindu dengan kakaknya hanya tersenyum dan terus tersenyum sambil menggegam tangan kakaknya, Yena yang baru masuk dalam kehidupan 3 sekawan dan sahabatnya itu dengan cepat bisa beradaptasi dilingkungan barunya dan melupakan masa lalunya yang cukup suram setelah orang tuanya meninggal, Angga juga bisa sejenak melupakan masalah keluarganya dan Tata yang memang tak memiliki masalah dihidupnya turut berbahagia saja atas kebahagiaan kawannya itu. Akhirnya, mereka berbahagia bersama.


maaf kalo jelek dan ga jelas, maklum masih amatiran dan masih dalam proses belajar, yang punya tugas sama kaya saya alias disuruh bikin drama, hehe sabar bro! :D

Komentar

Foto edi sst

boleh juga...

ingin jadi sastrawan tapi tak pernah menulis
itu hanyalah mimpi ...
bagus postingannya Lisa, terus nulis ya .. hehe

salam kenal ... :)

Foto elforelissa

hehehe *nyengir -__-

hehe makasih :D

iya salam kenal, tapi kalo boleh manggilnya jangan lisa deh, ini cuma nama korea aja -_- panggilah saya dengan nama dara "^^v hehehe

Foto edi sst

oke dara

Oke, Dara
saya tunggu tulisanmu yg lain

salam ... :)

Foto elforelissa

siap!

oke, oke :D

Foto shinta ajah

durasinya berapa menit ???

durasinya berapa menit ???

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler