Skip to Content

Biarkan Hujan Membawamu Pergi

Foto Olivia Habie


Langit mulai gelap. Dan kita masih saling diam dalam keheningan. Aku dan kamu sama sama tidak tau harus berbicara apa. Seperti ingin mengungkapkan sesuatu tapi tidak bisa. Dan akhirnya aku pun angkat bicara juga, saat itu aku bertanya kepada mu perihal hubungan kita. Kamu hanya bisa diam sambil melihat ke arah jendela, seolah olah sedang berfikir keras untuk menjawab pertanyaan ku. Aku hanya bisa menunggu jawaban mu, dalam hati aku bertanya tanya apa yang sedang kamu pikirkan.

Tak lama kemudian kamu pun bertanya kembali apakah aku setuju jika hubungan kita 'usai di sini'. Dada ku berdebar debar, terkejut akan apa yang kamu tanyakan kepadaku, hati ku pun menjerit tak karuan, hati ku seperti di cabik cabik. Aku berusaha tenang dan lalu menjawab 'iya'. Sungguh bodoh, padahal bukan itu yang ingin aku katakan, aku ingin berkata 'tidak' tapi mengapa 'iya' yang keluar dari mulutku. Pada detik ini juga, aku tersadar bahwa hatiku telah di bunuh oleh ego ku.

Setelah kamu pergi, hujan pun turun di sertai dengan jeritan langit. Cuaca nya seolah olah mewakili perasaanku saat ini. Hujan pun semakin deras di susul dengan petir, dan air mataku tidak kalah derasnya dengan hujan. Jeritan hatiku tidak kalah kencangnya dengan petir. Ku biarkan hujan membawa mu pergi bersama kenangan indah yang telah kita lalui. Ku biarkan petir membawa mu pergi bersama sepotong hatiku yang hancur.







Jakarta, 26 agustus 2017
     ~Olivia Habie~

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler