Skip to Content

Bukan Raka dan Jakarta

Foto evi rismartias

Bukan Raka, (2014 april)

“sayang..makasih yah..sekarang kita udah resmi tunangan. Ay seneng bgt.” Ayla menyampaikan perasaannya kepada kekasihnya yang kini telah menjadi tunangannya itu.

“I’m happy tooJ” Angga menanggapi dengan positif. Yah, tentu saja mereka berdua bahagia karena impian mereka selangkah demi selangkah tercapai. 10 maret mereka jadian, dan sekarang 10 november mereka tunangan.

“lalu, bagaimana dengan rencana kita saat lebaran kemaren? Ay ingin sekali puasa tahun depan ay bisa sama2 buka sahur dan lebaran bersama bg, apa bg mau?” ayla berusaha mengarahkan pembicaraan pada rencana pernikahan mereka.

“mau dunk..insyaallah. tapi tetap saja kita harus sabar, karena bg nggak gak bisa melangkahi ante uni. Kasian dia.” Angga mengekspresikan kebimbangan. Di satu sisi ia ingin cepat menikah dengan kekasihnya itu, namun di sisi lain ia merasa nggak enak dengan ante nya yang belum menikah.

Ay nggak mau larut dalam fikiran dan angan2nya untuk menikah padahal masih belum jelas kapan, ay memutuskan untuk menyibukkan diri dengan bekerja.

“ah,, da eri…!” ayla ingat satu nama yang pernah menawarkan pekerjaan untuknya di Jakarta.

 

“jakarta…I’m coming..!!!” ayla berteriak sambil membentangkan kedua tangannya.

Ayla benar2 datang ke Jakarta untuk mencari kesibukan. Dengan modal ijazah sarjana yang dikantonginya, ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Sepasang kaki mungil melangkah menuju satu kantor yang terletak di pusat kota. Sembari merapikan pakaiannya, ayla berusaha senyum menuju ruang CEO ditemani da Eri.

“selamat pagi, pak..!” ayla berusaha memberi senyum ramah.

“eh, da eri.. ba’a kaba da?” CEO tersebut malah menyalami da Eri. Eh, ternyata bener mereka saling kenal, pikirnya.

Mereka berdua ngobrol lepas sambil bernostalgia, sementara ayla hanya memperhatikan mereka dan isi ruangan itu. Sesekali mata CEO itu tertuju pada ayla diiringi senyum renyah.

“oh, hey..nama kamu siapa?” CEO itu tiba2 mengajak ayla ngobrol. Ayla tentu saja kaget karena dari tadi ia hanya diam2 saja.

“uhm, ayla, pak.. Ayla Renata.”nada ayla agak gugup.

“gak usah panggil pak, kan belum mulai kerja. Saya ini masih kemenakan da Eri. Nama saya Raka.” CEO itu mengulurkan tangannya sambil kembali melempar senyum ramah. Ayla juga melakukan hal yang sama.

“kebetulan saya sedang membutuhkan seorang sekretaris. Jadi…” yah bisa di tebak ujung pembicaraan mereka, ayla diterima kerja sebagai sekretaris di kantor Raka.

“terimakasih pak.”

 

Ayla sangat senang, begitu juga da Eri, orang yang sudah membantu ayla masuk kerja di kantor Raka. Da eri sudah dianggap ayla sebagai kakaknya sendiri setelah hampir 3 tahun ayla kost dirumah orangtua da Eri di Bukittinggi. Sikap ramah dan penyayang ayla membuatnya disayang oleh ibu kost yang tidak lain ibunya da Eri. Alhasil, da Eripun juga sangat sayang kepada ayla.

Hari ini adalah hari pertama ayla masuk kerja sebagai sekretaris. Nampaknya ayla harus berpenampilan perfect agar tidak mengecewakan. Hari pertama harus membuat kesan yang bagus untuk reputasinya di kantor.

“Selamat pagi…!” ayla menyapa para karyawan yang ia lalui menuju ruangan kerjanya.

Nampaknya senyum manisnya berhasil menarik perhatian seluruh karyawan yang ada pagi itu. Dan tak lama, ayla dengan penampilannya yang memang beda dari karyawan lain gampang menjadi topik pembicaraan.

“itu tu karyawan baru, siapa sih namanya…dia ramah, cantik…” salah satu karyawan berbisik ditengah mengerjakan tugasnya.

“nggak Cuma itu, dia juga berjilbab, secara Cuma dia doank karyawan disini yang berjilbab, iya kan..?”

“bener banget, bro…kita harus cari tau, tu cwe namanya siapa dan di divisi mana, manatau dia bakal kerja bareng sama kita, kan asyik..ya nggak…” mereka berceloteh membicarakan ayla.

“uhm..uhm…!” obrolan mereka tiba2 terhenti seketika saat pak Raka datang.

 

“uhm, ayla.. silahkan ke ruangan saya sebetar, ada hal yang akan saya beritahu.” Pak Raka memanggil ayla yang tengah duduk di mejanya tak jauh dari meja kerja para karyawan tadi.

“oh, iya pak..” ayla segera berlalu menuju ruangan pak Raka yang juga berada disamping ruangannya. Tak lupa ayla memberi senyum ramah kepada para karyawan tadi.

Lama di ruangan pak Raka, ayla diberi tugas pertama untuk mempelajari proposal suatu tender terbaru yang harus dimenangkan perusahaan pak Raka.

“baik, pak..saya akan mempelajari dahulu proposal ini, dan mohon bantuannya karena saya masih baru disini. Saya permisi pak..” ayla undur diri dari ruangan pak Raka.

“eh, ayla..!” pak Raka menghentikan langkah ayla.

“kamu pelajari baik2, besok kamu ikut meeting bersama saya.”

Ayla hanya menganggukkan kepala lalu berlalu menuju ruangannya.

Ayla memperhatikan denagn detail isi proposal tersebut. Kali ini adalah tender iklan minuman siap saji dari salah satu client nya. Perusahaan tempat ayla bekerja merupakan perusahaan advertising yan bergerak dibidang pelayanan jasa periklanan. Baik produk makanan, pakaian, alat2 rumah tangga, dll.

Meski ayla bukan ahli dibidang marketting ataupun bukan dari accounting, tapi ayla berusaha keras untuk belajar dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah di embannya.

Kali ini jam makan siang, ayla segera menuju kantin kantor untuk mengisi perut, dari pagi ayla belum sempat sarapan karena takut telat.

“hallo, kami boleh gabung..?” beberapa karyawan menawarkan diri untuk makansiang bareng ayla.

“oh, silahkan saja.” Ayla tak keberatan dengan itu, ayla mencoba untuk beradaptasi dengan lingkusngan dan budaya baru di Jakarta. Ayla hanya berusaha ramah.

“btw, kamu manis…”salah satu karyawan menggoda.

“hus.. maksudnya, nama kamu siapa?” karyawan yang lain memotong.

“uhm.. kalian bisa panggil aku, ayla.” Nada ayla datar.

“kamu asli mana? Nggak panas pake jilbab gini kan jakarta panas? Oy kamu di divisi mana?” wah, ayla di berondong dengan pertanyaan2 konyol yang sebenarnya membuatnya gerah. Sabar sabar..dalam hatinya.

“woi…lu kalau nanya satu2 dunk…kan ayla nya bingung..”mereka berkelakar.

“uhm, maaf saya permisi angkat telfon dulu.” Untung aja hape ayla berdering, my be. Ayla segera meninggalkan orang2 itu dan menjawab telfon.

“assalamualaikum, sayang..” ternyata tunangannya menelfon. Yah mereka hanya say hey ja, sekedar melepas kangen. Sekaligus angga ingin menanyakan gimana hari pertama kerja.

Ayla benar2 lelah setelah seharian bekerja. Ini pertama kalinya ayla bekerja. Ia menyempatkan untuk mampir di salah satu mall untuk sekedar membeli oleh2 untuk da Eri. Ayla ingin mampir dan sekedar bercerita penglaman hari pertama kerja.

Benar, da Eri sangat antusias mendengar cerita ayla tentang keadaan kantor dan karyawan2 nya yang aneh2. Tak pelak da Eri ketawa lepas mendengar ayla menceritakan tingkah para karyawan rese yang mendekatinya tadi siang.

“apa da Eri bilang, mereka pasti ngikutin kamu kemana aj, udah kayak prajurit kamu, hehe…abis kamu manis banget si…” da Eri malah meledeknya.

Pagi ini ayla bersiap2 menuju kantor. Ia juga mempersiapkan diri untuk menghadiri meeting tender bersama bosnya, pak Raka. Ayla mempersiapkan segala apa yang akan dibutuhkan untuk meeting nanti.

“pagi ayla….!!” Para karyawan itu kompak menyapa ayla yang sedang berjalan di depan meja kerja mereka.

“asslamualaikuum..” ayla malah memberi mereka salam sambil berlalu meninggalkan mereka yang masih juga berceloteh.

“ayla, sudah kamu siapkan segala keperluan untuk meeting hari ini?”pak Raka mengingatkan.

“sudah, pak.” Mereka segera begegas menuju lobi kantor untuk pergi meeting.

“ayla..sebenarnya kamu kenapa kok ke jakarta? Apa orangtua kamu nggak keberatan anak gadisnya yang secantik ini pergi jauh?” pak raka memulai pembicaraan di perjalanan.

“uhm, maaf pak..ayla sudah minta izin, ayla ingin mencari pengalaman hidup.”

“nggak usah panggil pak, kalau di luar kantor. Kan saya bukan bapak2, hehe..nyantai aja. Anggap saja saya teman kuliah kamu dulu. Panggil saya Raka.”

“oh, eh..tapi kan pak…”ayla canggung.

“raka saja..ok.”

“baik pak.. eh..raka.”

Pak Raka semakin memperlihatkan keramahannya pada ayla. Sebelum meeting ayla juga sempat diajak sarapan sama pak raka. Pak Raka bnyak bertanya tentang ayla, keluarga di kampung, sekolahnya dulu, dan tentang dirinya yang berhijab.

“saya berhijab sejak masuk SMP, kebetulan SMP nya SMP islam, dan sejak itu saya terbiasa berhijab.”

 

Hari berganti minggu berlalu, bulan terus berputar berganti nama, november,desember, january… tak terasa sudah hampir dua bulan ayla bekerja dengan pak Raka. Pak Raka yang selalu menunjukkan keramahan dan perhatiannya kepada ayla membuat ayla sedkit risih dan bingung. Namun ayla tak mau bilang kepada angga karena takut angga cemburu.

“ayla..kamu bisa temani saya makan siang, saya sedang butuh teman ngobrol..” aduh..padahal ayla ingin sekali makan siang ini sambil menelfon tunangannya, angga. Pas jam makan siang, angga juga lagi break kerja. Tapi gimana lagi…

“baik, pak..”

 

Benar..angga nelfon..ayla hanya memberi sign getar di hp nya. Karena segan dengan bos nya yang lagi asyik bercerita, ayla bingung gimana cara angkat telfon angga.

“ayla.. minggu besok akan ada tender baru, iklan produk kesehatan dari australia. Kamu siapkan proposalnya ya..kamu juga ikut meeting bersama saya, kamu yang presentasi.” Raka menjelaskan.

“baik, pak…eh…raka.” Pak Raka nggak mau di panggil pak oleh ayla di luar jam kerja.

Handphone ayla masih bergetar, ah..masih dari angga.

“sayang, maaf ya ay gak bisa angkat telfon, lagi sama bos.” Ayla sms angga.

Ayla mulai pusing membagi waktu antara kerjaan dan angga. Bos nya yang menuntut bnyak sama ayla membuat ayla nggak bisa berkutik. Malah hampir tiap hari bos nya mengajak ayla untuk menemaninya makan siang. Hal ini membuat angga kesal tentunya, namun sejauh ini hubungan mereka masih baik-baik saja.

“sayang, sebentar lagi ulangtahunmu..ay bisa cuti, kan? Abg akan datang ke jakarta.”

“sayang, makasih ya..bg perhatian banget sama ay. Oy..aay usahakan, tapi bila tidak bisa cuti, ay akan usahakan pulang cepat dan bisa jemput bg di bandara. Sampai ketemu. I love u.”

“love u too sweety.”

Kali ini ayla gak langsung tidur, ia masih membayangkan besok akan ketemu angga. Betapa senang setelah beberapa bulan nggak ketemu, akhirnya angga akan menemuinya apalagi di hari spesialnya.

“trimakasih ya Allah..”

Sehari ini tidak ada yang istimewa di kantor, semua berjalan seperti biasa. Karyawan yang masih rese dan pak raka yang semakin agresif mendekati ayla.

“pak, boleh hari ini saya izin pulang cepat, saya akan menjemput…” belum selesai ayla bicara,

“tidak, hari ini kamu lembur. Ada pekerjaan tambahan yang harus selesai malam ini. Besok berkasnya akan saya pakai. Maaf ayla.” Ayla patah hati. Tapi gimana lagi…

“sayang, kayaknya ay lembur, kita ketemu dimana, nanti sepulang kantor, ay temui bg..maaf ya sayang.”

“oh..di bundaran H.I. ” angga sedikit kecewa, tapi ia masih mengerti.

Nampaknya ayla tidak sedang benar2 sdisuruh menyelesaikan tugas, ini hanya akal2an pak raka untuk menahan ayla pulang. Pak Raka juga tahu hari ini hari ulangtahun ayla. Sekitar jam 10 malam,

“ay..kamu jangan pulang dulu ya…”raka masih menahan ayla yang sudah berkemas.

“tapi raka, ayla sudah ada janji sama…”

“sebentar aj..pliisss…” pak raka malah memohon dengan sangat sambil berlutut. Aduuh, bagaimana dengan bg angga..pikir ay.

“tapi sebentar aja ya raka, aku harus cepat pulang.” Tak lama para karyawan berkumpul membawa kue tart bertulis’happy birthday 22t princess ayla’. Wow… ayla terkejut sekaligus haru.

Semua memberi hadiah, termasuk raka.

“happy birthday princess…!” raka memberikan karangan mawar merah nan jelita buat ayla.

“trimakasih, raka..tapi kenapa princess, aku kan bukan…”

“kamu adalah princess di kantor ini.” Pak Raka menambahkan. Ayla hanya tersenyum…tapi bak cinderella, tepat jam 12 malam, malh ayla kabur begitu saja dari pestanya. Ia ingat angga, kekasihnya.

Ayla lari sekuat tenaga untuk menuju bundaran H.I dimana tunangannya itu telah menunggu.

“ay..abang sudah hampir tiga jam nungguin ay disini.” Angga nampak sangat kecewa. Namun nada bicaranya sama sekali nggak keras, malah melemah. Memang angga nggak pernah berkeras suara atau berkata kasar kepada ayla semarah apapun itu.

“maafin ay yah sayang, ay…ay..”

“pasti karena bos mu itu kan, ay.. dia buat ay sibuk dan mengabaikan bang. Bang gak suka ay kayak gitu.” Angga mengungkapkan ketidaksukaannya atas situasi yang membuat mereka jauh.

“ay gak bisa berbuat banyak atau ay akan di keluarkan bg. Ay….ay..” ayla malah menangis.

“maafin bg yah sayang.. hey..udah..oya happy birthday sayang..” angga melerai suasana yang sendu.

“hey..senyum dunk..kok malah nangis…sayang..”angga berusaha membuat kekasihnya itu bahagia dengan memberikan surprise.

“I love u, ay…”angga memeluk ayla lebih erat lagi.

“ay..bg gak mau kehilangan kamu, kamu mau kan janji sama bg untuk tetap bersama bg,?”

“ay cinta sama bg, ay janji bg.”

“kamu pulang ya sama abang?” ay kontan melepas pelukan angga.

“kenapa bg?” ay bingung. Angga menjelaskan kekhawatirannya akan hungungan mereka jika mereka terus jauh dan sibuk kerja masing2, apalagi bos nya yang mulai mengganggu ayla. Angga jadi tidak nyaman.

“jika itu keputusan bg, ay akan resign, minggu depan setelah ay memenangkan tender dari australia. Boleh bang?” ayla menawarkan solusi.

“eah, baiklah..besok bang pulang ke perawang lagi. Bg juga gak enak lama2 cuti kerja.”

Baru saja sebentar ketemu, mereka sudah harus berpisah lagi, yah..tuntutan profesi. Angga yang juga sangat sibuk nggak bisa seenaknya cuti apalagi angga sudh sering cuti demi memenuhi keinginan ayla bila ayla rindu. Dan sekarang saatnya ayla yang mengerti kekasihnya itu.

Lama ayla termenung berfikir gimana cara nya bicara sama pak raka dan juga da Eri tentang resign nya itu.

Pagi ini sedikit aneh buat ayla. Ayla yang biasanya riang kini malah diam2 saja. Ia masih berusaha menyusun kata untuk bicara pada raka seusai meeting nanti siang.

“hey, ay…kok kamu ngelamun pagi2..udah siap kita segera berangkat untuk tender kita kali ini.?”raka membuyarkan lamunan ayla.

“oh, sudah pak..”

Saat2 menegangkan mulai terasa. Satu persatu pesaing perusahaan pak raka mulai presentasi di depan produsen yang akan menawarkan produknya untuk di iklankan. Ada yang menggunakan bahasa indonesia, dan ada juga yang menggunakan bahasa ingris namun dengan terbata. Kini giliran perusahaan raka. Kali ini kesempatan ayla untuk presetasi di depan bos dan calon client nya.

“peace be upon u all..well I’ll present u about our main concept of your product. We have a unique concept which makes your product unforgottable for all viewer and consument. Its….” Bala bla,,,dengan mengalir dan santai ayla mempresentasikan konsep untuk rencana pengiklanan produk bule tersebut. Bak tersihir, semua yang ada di ruangan itu tertegun dan terpana. Tak ada yang sempat berkedip atau bergerak. Mereka terhipnotis oleh performa ayla. Kecerdasannya, keanggunannya dan penampilannya. Perfecto..!!!

“bravo…!” Client dari australia tersebut kontan melakukan standing applause untuk ayla. Dan semua yang ada di sana ikut serta berdiri dan memberi tepuk tangan kagum. Ayla hanya tersenyum renyah menanggapi semua pujian itu. Jabat tangan pun terjadi antara client dan ayla, berarti tender berhasil jauh ke perusahaan raka. Kontan raka memeluk ayla sambil mengucapkan terima kasih. Meeting telah berakhir.

“ayla..thank you so much..kamu benar2 makin membuat saya menyukaimu.” Raka masih mendekap ayla.

“oh, maaf pak raka, apa yang barusan bapak bilang?”ayla berusaha melepas pelukan raka.

“saya suka sama kamu, ayla. Kamu mau kan menikah denganku..?” raka menjadi sangat serius.

“maaf pak, saya…saya hanya melakukan apa yang saya bisa. Semoga tender ini membawa berkah untuk perusahaan bapak. Dan anggap ini sebagai kenang2an dari saya karena saya akan segera resign, pak.” Ayla menunduk.

“apa..? resign?..apa ini semua karena ucapanku barusan, ayla? Plizz kamu jangan kayak anak kecil. Saya kurang apa? Saya tampan, mapan, mandiri, dan masih muda, ayolah ayla…think..!” raka mulai memanas.

“maafkan saya raka, tapi..saya sudah punya tunangan. Dan saya nggak ingin karena semua ini hubungan saya dengan bg Angga jadi kacau, saya sangat mencintai tunangan saya. Sekali lagi maafkan saya raka. Pemisi. Besok saya akan kirimkan surat resign saya ke meja kamu.” Ayla kemudian berbalik dan keluar kantor, namun tangannya ditahan oleh raka.

“plis, ayla. Saya benar2 cinta sama kamu. Saya akan lakukan apapun agar kamu mau menerima saya. Ayla… ayla…!” ayla tidak menggubris dan melepaskan diri dri raka.

Ayla benar2 tidak menyangka kalau akhirnya akan jadi seperti ini. Ayla yang harusnya belajar hidup mandiri di jakarta, malah harus kembali pulang untuk menyelamatkan hubungannya dengan angga. Ayla rela kehilangan pekerjaannya yang sudah bagus untuk menjaga hubungannya dengan tunangannya. Ayla tak sedikitpun merasa menyesal meninggalkan raka, bos nya yang muda tampan dan mapan yang selalu mengejar cintanya. Ayla tetap teguh pada kekasihnya, angga.

Ayla telah memutuskan untuk pulang setelah ia bicara pada da Eri dan resign secara resmi dari kantor Raka.

“sayang, ay datang.” Ayla berada di depan pintu rumah angga.

“ay….la..” angga kaget namun langsung memeluk kekasihnya itu. Ayla banyak bercerita tentang semua yang dialaminya di kantor Raka. Ayla sedikitpun tidak menyembunyikan apapun dari Angga. Angga kembali memeluk ayla erat, angga memahami betapa pengorbanan kekasihnya demi mempertahankan hubungan mereka.

“ay, bg janji akan selalu menjagamu dengan sepenuh hati bg.”

“ayla sayang sama bg.”

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler