Skip to Content

CINTA AKHIR SEKOLAH

Foto Aghni Rufaidzah

CINTA AKHIR SEKOLAH

 

“kak Hamid, kenapa harus aku yang membimbing Regina. Aku gak mau kak.” Dengan nada memaksa, Gisya memaksa Hamid untuk mengurungkan niatnya, memiliah Gisya untuk membimbing Regina. Namun hamid hanya tersenyum dan berkata “Profesionalisme pada Allah SWT.” Gisya hanya terdiam mendengar jawaban Hamid. Jesika yang sejak tadi menemani sahabatnya, mengajak Gisya meninggalkan Hamid, dsn berlalu menuju taman sekolah. 

“aku benci kak Hamid.” Gisya menangis sambil memeluk Jesika.

“kamu gak boleh bilang gitu Gis, kak Hamid itu kakak kamu dan ketua ROHIS di sekolah. Kamu harus menghargai dan berpikir positif di setiap keputusannya, Mungkin maksud kak Hamid itu baik, ingin kamu menjadi professional dalam menghadapi apapun.” Dengan nada lembut Jesika berusaha menenangkan Gisya.

“Kak Hamid itu tau, aku pernah ada maslah sama Regina. Tapi kenapa dia seolah sengaja bikin aku malah jadi deket sama si regina.”

“kamu inget gak kata-kata kak Hamid. Kamu harus professional sama Tuhan kamu. Tujuan kak Hamid itu baik, Cuma nyuruh kamu ngajarin Regina tentang Agama. Apa dalam agamamu itu di ajarkan untuk melarang umatnya yang saling membenci, agar menolak jika ada yang mau bemperdalam agamanya?”

Gisya terdiam mendengar pernyataan Jesika yang menasehatinya. Ini kesekian kalinya Gisya merasa kagum pada sahabatnya. Gisya kagum pada Jesika, walau berbeda keyakinan, namun Jesika sangat memahami isi hati Gisya. Gisya langsung memeluk erat sahabatnya sambil berkata “u’re my best friend in the world Jesika.”

Dua sahabat itu langsung berlalu menuju kelas. Sepulang sekolah, jesika menemani Gisya menemui Hamid untuk mengutarakan kesediaannya untuk jadi pebimbing Regina.

Alasan Gisya membenci Regina adalah, karena Regina pernah mempermalukan Gisya di depan seluruh siswa SMA PERSADA dengan menyebarkan berita bahwa Gisya adalah anak seorang Pelacur. Berita tersebut Regina peroleh dengan tidak sengaja, ketika itu Regina melihat ibu Gisya sedang berdiri di pinggir jalan Harmoni dengan segerompolan PSK yang biasa mangkal disana menanti pelanggan. Regina mengabadikan moment itu dan memasangnya di Mading. Sontak berita tersebut membuat geger SMA PERSADA dan memanggil Gisya dan orang tuanya. Gisya hampir dikeluarkan karena berita itu. Namun karena berita itu semuanya hanya salah paham, dan ibu Gisya menjelaskan bahwa pada saat itu dia bukan sedang mangkal, namun menunggu taksi untuk pulang kerja. Karena kebetulan ibu Gisya bekerja di salah satu minimarket di Harmoni. Akhirnya sekolah mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan Gisya.

Regina memang berhak melakukan hal apapun tanpa takut sekolah mengambil tindakan atas kelakuannya. Karena ayah Regina adalah pemilik yayasan SMA PERSADA. Dengan alasan Regina yang tidak mau nama baik yayasan ayahnya tercoreng, akhirnya perkara Regina tidak di permasalahkan.

Sebenarnya Regina benci pada Gisya yang dengan mudah menolak pernyataan cinta Garry. Padahal sudah tiga tahun Regina menyukai Garry, namun Garry malah menyukai Gisya dan gisya menolak Garry begitu saja. Regina masih menyukai Garry dan karena Regina tau kalau Garry sangat membenci Hamid yang melarang Gisya untuk tidak berpacaran dengan siapapun sebelum lulus sekolah, regina mengatur rencana untuk menarik perhatian Garry dengan mendekati Hamid. Ternyata rencana Regina berhasil, Garry tau Hamid menyukai Regina. Karena ingin balas dendam, Garry melarang Regina mendekati Hamid. Sebenarnya bukan karena cemburu pada Hamid Garry melarang Regina, namun karena Garry tidak mau Gisya menjadi terancam karena Garry tau Regina sangat membenci Gisya.

“kamu ngapain ikut-ikutan jadi pengikut si hamid?” Tanya Garry pada regina, yang sedang asyik mendengarkan music dari ipod-nya.

“apa Gar, aku gak denger. Tadi kamu ngomong apa?”

“kamu ngapain ikut-ikutan jadi pengikut si hamid Regina”.

“ooh itu, yah aku pengen aja. Itung-itung ngisi waktu luang dari pada aku selalu di cuekin sama kamu.”

“aku gak yakin kamu bener-bener ikutan ROHIS, aku tau pasti kamu mau bikin aku cemburu dengan cara kamu deketin si Hamid. Tapi oke Regina kamu menang. Kamu berhasil bikin aku cemburu.” Garry yang tidak mau Gisya menjadi terancam kembali mengatur strategi untuk berpura-pura cemburu pada Regina.

“WHAT!!!! Kamu cemburu sama aku Gar???” Regina yang lebih licik dari Garry menantang Garry untuk mengutarakan cintanya di depan semua siswa SMA PERSADA. Ini kabar buruk untuk Garry, dan akan sangat menyakitkan untuk Gisya yang sebenarnya mencintai Garry.

Garry berpikir sejenak dan menjawab “Oke aku setuju, kamu lihat besok. Akan ada kejutan untuk kamu.”

Regina tersenyum sumringah, dan berlari menuju kantin menemui sahabat-sahabatnya.

“hari ini gue lagi Happy, jadi lo semua yang ada di sini gue traktir mau makan apapun. Biar gue yang bayar!”

“serius lo re?”

“iya gue serius, karena besok gue akan dapet kejutan dari Garry.”

Gisya dan Jesika yang tadinya akan menuju mushola untuk menemui Hamid, terkejut mendengar pernyataan Regina. Dan menarik tangan Jesika untuk bergegas menuju kelas. Sebenarnya pernyataan Regina menjadi kabar baik untuk Jesika, karena Regina tidak jadi mendekati Hamid. Namun menjadi kabar buruk untuk Gisya.

“dugaan aku bener jan Jes”

“dugaan apa sih, kamu belum cerita sama kau Gis”

“ternyata Regina ngedeketin kak Hamid Cuma mau manas-manasin Garry”

“maksud kamu apa sih Gisya, aku gak ngerti. Mas-manasin maksudnya apa?”

“ya ampun Jesika, udah deh jangan di bahas sekarang. Pokoknya aku mau ketemu Garry sekarang juga.”

“bukannya kita mau ke tempat kak Hamid yah Gis? Aku jadi tambah bingung deh.”

“udah kamu temenin aku aja sekarang. Kemanapun tujuanku.”

“………………………………………….”

Jesika bingung dengan semua pernyataan Gisya, dan ketika Gisya hendak menemui Garry, ternyata Regina sedang asyik berduaan dengan Garry di Taman. Hati Gisya hancur, dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Sepulang sekolah, Gisya tidak mengucapkan sepatah katapun pada Jesika, namun Jesika paham dan tidak mempermasalahkan hal itu. Jesika menemui Hamid ke musholla.

“maaf kak Hamid, tadi Gisya pulang duluan ke rumah.”

“lho, kenapa Jes? Apa Gisya lagi ada masalah?”

“sepertinya begitu kak”

“heemmh, mungkin kakak yang salah memaksa Gisya untuk menuruti perintah kakak tanpa mempedulikan perasaan dia”

“bukan itu masalahnya kak, kalau masalah itu tadi Gisya bilang ke aku kalau dia setuju untuk membimbing Regina”

“lantas, kenapa Gisya langsung pulang?”

Tiba-tiba terdengar suara Gisya menjawab pertanyaan Hamid.

“aku gak pulang kak, tadi aku Cuma ke kamar mandi sebentar.” Sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Jesika yang seolah memberika tanda pada Jesika kalau Gisya baik-baik saja.

Dari kejauhan terlihat Regina sedang berjalan menuju musholla tempat Gisya, Jesika dan Hamid berkumpul.

“hai semua” sapa Regina.

“bukan Hai, tapi Assalamualaikum” hamid menjawab, dan membuat Gisya dan Jesika cekikikan melihat  Regina yang jadi salah tingkah mendengar jawaban hamid.

“oh iya maksud gue, eh maksud aku itu  kak”

“sudah tidak apa-apa Regina, oh iya kamu mau mulai kapan pendalaman agama, tadi Gisya sudah bersedia menjadi pendamping kamu selama memperdalam ilmu agama”

“sebelumnya aku minta maaf kak, aku gak jadi gabung di ROHIS. Maaf yah semua. Sampai jumpa lagi. Assalamualaikum”

Regina pergi meninggalkan Hamid, Gisya dan Jesika begitu saja tanpa rasa bersalah. Kemudian Hamid berlalu memasuki musholla karena sudah waktunya adzan Ashar. Seperti biasa, Jesika menunggu Gisya yang akan melaksanakan ibadah Shalat Ashar dengan sabar.

“aku tunggu kamu di depan musholla yah Gis”

“iya Jes, aku shalat dulu yah.”

“okeey”

Setelah selesai beribadah, Jesika dan Gisya begegas untuk pulang. Ketika berjalan melewati parkiran mobil, mereka bertemu dengan Garry. Kemudian Garry menghampiri Gisya dan Jesika. Namun Gisya menarik tangan Jesika untuk memutar balik jalan. Garry terus mengejar Gisya.

“gisya denger penjelasan aku sebentar aja” Garry memegang tangan Gisya, namun Gisya berusaha melepaskan genggaman tangan Garry.

“maaf ya Jes, aku mau bicara sebentar dengan Gisya. Sorry, bukan maksud aku khianati kesepakatan kamu. Tolong kamu ngertiin aku Gis, ini Cuma untuk tiga bulan. Aku jadian sama Ragina untuk nelindungi kamu dari kejahatan Regina, aku tau Regina ikutan ROHIS Cuma untuk bikin kamu menderita. Kamu ngerti kan Gis”

Tanpa di duga, ternyata Regina mendengar semua pernyataan Garry dan langsung berjalan menuju Garry dan…

“PLAK!!!! Jahat lo Gar, lo sengaja bikin gw sakit hari dengan cara murahan kayak gini. Udah gw duga semuanya. Lo emang gak jauh berbeda sama semua laki-laki buaya di dunia ini. Gue muak sama lo Garry, ternyata persahabatan lo ama gue lo bikin ancur Cuma gara-gara anak pelacur kayak si Gisya. Makan tuh cewe impian lo. Bikin dia hancur kayak gue Gar.”

Regina pergi meninggalkan Garry dan semua yang ada disana. Gisya dan Jesika pun berlalu meninggalkan Garry.

Malam  harinya Garry mengirimkan pesan pada Gisya.

Sender: Garry

     Malam gisya, maafin aku yah. Aku lakukan semua itu karena sejak lama aku sayang banget sama kamu. Aku mohon Gis, kamu balas rasa sayang aku. Aku gak mau kehilangan kamu.

 

Sender: Gisya

     Aku benci sama kamu, sebelum Regina memaafkan kamu. Jangan harap aku mau kenal lagi sama kamu Gar.

 

Keesokan harinya Regina tidak terlihat di sekolah, ternyata Regina memutuskan untuk pindah sekolah ke Australia. Hal ini semakin menyulitkan langkah Garry untuk kembali berhubbungan baik dengan Gisya. Dan hal ini juga membuat perasaan Hamid hancur, karena Hamid sangat menyukai Regina.

          Tiga bulan kemudian, tibalah pengumuman kelulusan. Hal ini sangat membuat penasaran seluruh siswa kelas tiga SMA PERSADA. Siapakah yang akan menjadi prince and princess dan mendapatkan nilai tertinggi.

          Setelah tirai pengumuman di buka, seluruh siswa sudah berhamburan ingin mengetahui hasil kelulusannya. Di luar dugaan, ternyata yang menjadi prince and princess adalah Hamid dan Jesika. Semua siswa terkejut termasuk Hamid dan Jesika.

          “Puji Tuhan, aku mendapatkan nilai tertinggi. Aku saja tidak percaya Gis. Ini beneran nama aku?”

          “beran Jes, selamat yah, aku kurang belajar. Jadi Cuma dapet peringkat keempat jes”

          “nah, siapa yang dapet peringkat ketiga Gis?”

          “hai Gisya, Jesika. Selamat yah” Garry datang menghampri Gisya dan Jesika.

          “hai juga Gar, aku baik-baik saja” Jawab Gisya.

          “ehm,,kayaknya aku ganggu nih, akuuu…..” Jesika bergegas Pergi, namun Gisya menarik tangan Jesika.

          “kamu jangan kemana-mana Jes,” Gisya mengancam Jesika

          “hahahaha…ya ampun Gis, segitu bencinya kamu sama aku.” Garry yang sejak tadi sadar kehadirannya tidak diharapkan oleh Gisya kemudian berlalu meninggalkan Gisya. Namun tiba-tiba Hamid datang menghampiri Garry dan mengajaknya menghampiri Gisya.

“Gisya, kamu boleh pacaran dengan Hamid. Kakak sudah tidak ada hak lagi melarang kamu. Kakak tau kamu sayang gary, sampai-sampai nilai kamu turun karena sering memikirkan gary. Maafkan kakak Gis”

Mendengar pernyataan Hamid, Gisya hanya terdiam sambil memandang Jesika. Jesika tersenyum. Dan menarik tangan Garry dan Gisya untuk saling berpegangan.

          “kalian jangan maahan lagi yah, sekarang Garry yang akan selalu menemani kamu kemanapun Gis, karena aku, akan pergi ke Kairo untuk memperdalam agamaku”

Gisya terkejut mendengar pernyataan Jesika, yang berkata ingin memperdalam ilmu agama di Kairo. Padahal Jesika beragana Nasrani.

          Dengan nada hati-hati tanpa ingin menyinggung perasaan Jesika, Gisya melontarkan pertanyaan.

          “kamu menjadi mualaf Jes?”

Jesika tersenyum sambil menganggukan kepalanya seraya berkata “iya, aku ingin menjadi mualaf”

          “alhamdullilah ya Allah, aku sayang kamu Jes”

Akhirnya Garry menjalin hubungan dengaqn Gisya, dan melanjutkan kuliahnya di Australia sambil mencari Regina untuk meminta maaf. Ternyata Regina sudah memiliki tunangan di sana.

Sedangkan Hamid dan Jesika melanjutkan kuliahnya di Kairo. Jesika sangat menyayangi hamid, dan hamide juga mencintai Jesika. Mereka berdua menikah di Kairo, sambil melanjutkan kuliah dan hidup bahagia.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler