Skip to Content

Diary Aku adalah sendal

Foto Muhammad Rasyid Ridha

aku adalah barang yang terbuat dari bahan sederhana,dan aku pun di buat oleh orang baik yang mencari nafkah dengan halal sebagai pengrajin sendal

lama sekali penantianku dalam menemukan pembeli yang berminat dan kakinya cocok dengan ukuranku.satu per satu teman-temanku mulai berpisah dengaku karena mereka benar-benar beruntung mendapatkan pembeli yang cocok dengan mereka.

Hingga waktunya akupun mendapat seorang pembeli yang sekarang menjadi tuanku yang baru.Aku pun bertekad  akan selalu menjaga tuanku itu dari panasnya aspalndinginnya lantai malam,berbagai kotoran ,hingga menjaganya dari duri yang bisa melukainya.Awalnya aku berfikir aku adalah satu-satunya sendal yang dia miliki,tapi ketika aku mulai memasuki gerbang rumahnya,aku tersadar bahwa dia memilik beberapa koleksi sendal yang penampilan dan harganya jauh lebih bagus dan lebih mahal dariku.

Memang awalnya aku jarang sekali dipercaya  untuk menjaga kakinya,Aku hanya dipercaya jika dia tidak pergi jauh dari rumah,seperti ketika berada dalam kebun,sangat berbeda dengan para sendal yang lainnya yang menjadi pesaingku,mereka semua sangat sering dipercaya untuk menjaganya.Ya memang inilah nasibku menjadi sendal yang tidak begitu bagus.

Namun seiring waktu berjalan ,para pesaingku mulali tersisihkan ,karena terlalu sering dipakai mereka semua mulai terlihat rusak dan membuat dia bosan.Harapan baru untukku mendapat kesempatan untuk menjaganya,namun apa mau dikata,Dia malah membeli sendal baru yang corak dan bentuknya sangatlah bagus,Di situlah aku mulai merasa tersisihkan,tapi aku berfikir sejenak bahwa aku tidak memiliki orang lain untuk aku jaga,lebih baik aku bersabar !.

Hanya dalam 2 hari ,sendal baru yang sangat bagus itu sudah mulai terlihat rusak ,ternyata sendal itu hanya corak dan bentuknya saja yang terlihat bagus,tapi kualitas nya sangatlah buruk sehingga membuatnya terluka.

Namun dia tak kunjung meliriku untuk dipercaya menjaganya.Dia kembali membeli sendal baru yang sangat mahal,dan dia begitu menyayangi sendal itu.Aku merasa sepertinya dia benar-benar sudah lupa dengan kehadiranku.

Sedikit harpan muncul ketika sendal yang mahal itu hilang atau lebih tepatnya di curi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.Dia pun terlihat begitu sedih dan tersadar bahwa sendal yang terlihat mahal dan sendal yang terlihat sangat bagus,belum tentu akan setia menjaganya.Lalu dia melihat kearahku ,Dia mendekatiku dan akhirnya aku dipercaya untuk menjaganya pergi ke rumah sahabatnya.

Dalam perjalan tanpa sengaja dia  menginjak duri dan aku lah yang pertama kali merasakan sakitnya,bahkan rasa sakit yang aku rasakan jauh lebih sakit dari apa yang dia rasakan.Di saat dia mengobati lukanya sambil menatap ke arahku ,seolah-olah dia berfikir bagaimana bila tidak ada aku,mungkin durinya akan dengan mudah langsung menusuk kakinya.

Namun itulah tugasku sebagai penjaganya.Aku tidak berharap adanya timbal balik ,Aku tidak berharap dia merawatku seperti dia merawat sendalnya yang bagus itu,dan Aku juga tidak berharap Dia menyayangiku seperti dia menyayangi sendalnya yang mahal itu,tapi aku hanya berharap agar selalu dipercaya untuk menjaganya ,karena aku begitu ikhlas menjaganya,karena setahu ku cinta tak harus berharap adanya timbal balik.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler