Skip to Content

HAFIZ

Foto R'ainy Yusuf

Fahmi turun dari podium diiringi pujian dari para santri. Baru saja Fahmi menyelesaikan hafalan jus ke-9. Diantara santri tingkat tsanawiyah di pesantren Darul Muhsinin, Fahmi adalah santri yang terbanyak hafalan AlQur’annya. Dia sudah hafal puluhan hadist, jago berceramah dan baru saja menyelesaikan jus ke-9. Mungkin hanya aku yang tidak mengeluarkan kata-kata pujian. Bahkan aku enggan memberi selamat pada Fahmi. Dari sudut masjid, kupandangi wajah Fahmi sumringah menerima salam dari teman-teman. Aku membuang muka ketika Aswad memeluk Fahmi.

“Selamat saudaraku. Semoga Allah kian menguatkan hafalanmu.” Ucapan tulus Aswad itu sempat tertangkap oleh telingaku. Tak sempat kulihat ekspresi wajah Fahmi karena aku buru-buru berlalu dari sana. Irikah aku pada Fahmi? Tidak. Aku hanya tidak rela melihat kebohongan yang dilakukan Fahmi. Semua berawal ketika suatu petang aku memergokinya sedang memasang  speaker dengan alat perekam. Speaker itu mengirimkan rekaman ayat-ayat Al Qur’an yang harus dihafal Fahmi. Untuk menyembunyikan kecurangan itu, Fahmi selalu beralasan bahwa ia kedinginan hingga harus selalu  memakai sweater dengan penutup kepala. Selama ini kami dan para ustadz selalu percaya sebab secara fisik Fahmi terlihat tidak begitu sehat. Dia bertubuh demikian kurus. Ternyata semua itu untuk menutupi kecurangannya.

Di pintu masjid, Fahmi dipanggil oleh ustadz Zulfan. Beliau membawa Fahmi ke ruang Buya Hasan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Yang pasti kecurangan Fahmi kali ini adalah yang terakhir. Tadi malam seusai salat Isya aku menemui Ustazd Zulfan dan menceritakan tentang kecurangan Fahmi. Untuk membongkar hal itu tentu perlu bukti. Dan Ustadz Zulfan berencana membuktikannya seusai latihan menghafal Al Qur’an setiap sebulan sekali.Di dekat pondok aku berpas-pasan dengan Aswad.

“Assalamu a’laikum,” salam Aswad.

“Wa’alaikum salam,” jawabku. Sisa wudlu menetes di dahi Aswad. Dia akan melanjutkan hafalan jus ke-5. Aku pun segera berwudlu. Hafalanku baru sampai jus ke-2. Semoga Allah tetap menjaga keikhlasanku. Amiin.


pernah diikutsertakan dalam lomba menulis cerita anak dengan tema "Aku Melawan Korupsi".

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler