Skip to Content

KAU VS KOPI

Foto Watowuan Tyno
files/user/5614/12036679_899477840143248_8226612179475618892_n.jpg
...

Aku masih di sini, menghabiskan malam tanpa ada riuh suara, tanpa ada bising mesin, tanpa ada deringx nada ponsel yang sering memecah pekatnya mlam. Hanya ada aku dan penat. Entahlah dimana damai itu bersembunyi. Hanya ada mimpi terhampar di atas altar ilusi.

Aku mengajak jemari berdansa di atas tombol" maya di penghujung waktu hanya sekedar menggores sehelai untain elegi jiwa bernada ceracau. Tentang gelisa yang kembali terkuak dari dasar lapisan jiwa terdalam. Ada apa gerangan???

Kucoba menerawang ke arah langit, namun yang kudapat hanyalah hitam, layaknya kopi yang sedang kuseduh. Ya, hitam seperti kopi. Di balik hitamnya kopi, manis yang kunikmati.

Lalu, kau yang hitam yang selalu disebut manis itu, masihkah ada setitik rasa yang tersisa? Ataukah telah sirna, tenggelam dalam derasnya laju zaman yang tak lagi berirama merdu?

Rasanya sangatlah sulit untuk menemukan jawaban final dari beribu tanya yang sedang bergelayut dalam sebuah kesangsian. Mungkinkah aku harus belajar untuk menebak?

Kini, aku hanya bisa berspekulasi tentang dasar dari setiap gejolak yang pernah ada. Tentang makna di balik takdir-Nya. Tentang hitam yang pernah memanjakan tenggorokaku. Tentang hitam yang pernah kupuja, yang kini bagai memuja bayang. Ya, hanya ada bayang yang bertengger dalam nelangsa hayal.

Adakah dari kalian ingin bersama denganku, memecahkan teka-teki puzzle itu? Bagiku, itu layaknya puzzel yg perlu disusun kembali. Mencari jawaban yang pasti. Biar legah pun kembali bersarang di hati, tanpa ada pertanyaan yang sering datang menculik ketenanganku. Atau pertanyaan lain yang sering mengeritisi rindu di dalam belenggu.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler