Skip to Content

KEPADA YANG TERHORMAT KARAT

Foto Andri J

Tanah-tanah menjadi basah ditimpa
hujan semalaman , bercampur menjadi
lumpur yang diguyur dengan ganas
oleh terik panas matahari kepada bumi.
Kita melewatinya begitu saja, lalu dengan
tidak sengaja dibersihkan oleh air-air yang
senantiasa tergenang dijalan berlubang
dikala musim penghujan. Maka lama-lama
secara diam-diam jadilah ia karat purba
yang setia melekat bertahun dibesi tua.


Kepada yang terhormat karat.


Marilah kita bicara baik-baik tentang kenangan-kenangan yang kuning. lama kita bersahabat dengan sang daki yang lahir dari semangat disapa oleh debu kemudian diikat oleh keringat yg muncul malu-malu dari pori-pori kulit dibawah matahari
mereka saling bercengkrama dan akhirnya jatuh cinta semangat karat keringat debu dan daki yang saling menyayangi sepakat menyatukan diri menjadi noda yang susah hilang menempel dibaju para kuli lantas menjelma menjadi saksi penindasan sehari-hari.


Maka atas dari itu semua aku khususkan bagimu terimakasìh yang khidmat kepada yang terhormat karat.
Yang mengajarkan perjuangan sebagai bukti kegigihan hati atas berdarahnya kakiku pagi ini untuk dapat mendengarkan gairah nyala estetika suara demi suara merdu knalpot dari yang mulia sang Vespa.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler