Skip to Content

MANUSIA "BUNTU" PIKIRAN

Foto usman hasan

MANUSIA “BUNTU” PIKIRAN

Ini kisah kisah di negeri Kelabu. Awalnya dimulai dari penangkapan kayu pembalakan liar oleh petugas. Sudah lumrah sekali dalam kasus pembalakan liar, selalu yang jadi korban buruh tukang guling bantalan  dari hutan, tukang gergaji, dan sopir yang memuat kayu tidak legal itu.

Karena hendak melindungi  “bos” pemilik kayu, jadi si sopir rela mengakui bahwa kayu liar itu adalah miliknya, jadi si sopir yang menanggung  diseret di pengadilan, dihukum, sementara si “bos” lenggang kangkung di alam bebas, makin bertambah gencar melakukan penebangan liar.

Jadi, ketika si sopir pertama menginjakkan kaki dalam penjara, dia ditanyai oleh salah satu penghuni penjara, apa sebab musbabnya sehingga dia masuk lenjara.

Si sopir menceritakan sebenarnya  bukan dia yang pemilik kayu, tapi milik “bos” .

 “Kenapa kamu yang dihukum.”

“ Ya soalnya saya yang menanggung semuanya,saya yang mengakui, si “bos” lepas.  Soalnya dijanjikan sejumlah uang yang akan diberikan kepada isteri saya diluar, dengan syarat mau mengakui bahwa kayu liar itu milik saya. “Jawab si sopir.

‘Berapa jumlah uang yang dijanjikan dan apa sudah diberikan.”

‘Ya itujuga jadi masalah, sebab sampai hari ini uang itu belum diserahkan kepada isteri saya, entah bagaimana nasib isteri dan anak-anak di rumah. “  Keluh si sopir.

Ketika itu langsung  si sopir ditampar oleh si penanya. “kamu memang manusia buntu. Maunya menanggung kesalahan orang. Ditipu lagi, tidak sesuai dengan janji.  Goblok ! Andai kata kamu pergi merampok ,membunuh, - itu masih saya salut ketimbang  tidak berbuat,  tapi mau mengakui perbuatan orang lain, manusia apa kamu ini. ”

Penghuni penjara lainnya setelah mengetahui duduk masalah sehingga dia masuk penjara, memberikan juga jatah tamparan kepada si sopir. 

‘Mudah-mudahan hanya kamu saja manusia negeri Kelabu yang bersifat goblok begitu. Kalau  banyak manusia semacam kamu,  bahaya sekali, betul-betul tidak ada harapan. Negeri kita cepat ambruk. ” Kata salah satu penghuni penjara yang memberikan jatah tamparan.


penulis: pemred jurnal ylbhr tolitoli

Komentar

Foto Wandi dakoan

pengen juga kasih jatah

pengen juga kasih jatah tamparan sama si sopir buntu

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler