Skip to Content

MENERKA SENYUMAN

Foto Madin

 

MONOLOG HATI
MENERKA KEADAAN
#untuk_siapakah_senyum_itu
Ketika senyum terbagi, ketika sapa menebar, ketika tangapan berkesinambungan, apa harus berdiam? seakan takfaham atau harus belajar dalam kepura-puraan? dimanakah sambutan itu diamanakah kekhususan itu dan dimanakah letak belas itu?
oh. tiada lagi persemayaman itu kini berada, keadaan seakan memploklamirkan sedang tiada jalinan,,, 
tidak, tidak bisa  berdiam! tak sepatutnya dalam kepura-puraan!
namun, oh namun,,, jika semua tersampaikan, jika semua terpaparkan, keadaan akan berbalik pada ketidak wajaran, kesalahan tertutup pada pendiaman! 
sepenggalpun tak ada kiranya rasa mengakui!!
Marah!!!! haruskah berlaku seperti itu! tidak, kembali tak akan mampu melakukan itu, kesadaran akan kesalahan pada diri sendiri harus selalu bersemayam,, menjaga dan terus menjaga, berjaga dan terus dalam penjagaan agar tak ada yang namannya ketidak harmonisan! 
sadarlah! itusemua tak lepas dari ketidak pantasan dan usaha dalam pencarian! mencari apalagi? entahlah masih juga belum faham akan hal ini!
diam akhirnya hanya mampu diam dan terjrembab dalam kesedihan yang mendalam, kesakitan yang tak berkesudahan, ketakutan yang tak terkendalikan dan penyaerahan akan sebuah ketakdiran.
#wonhmtuk_siapakah_senyuK

Ketika senyum terbagi, ketika sapa menebar, ketika tangapan berkesinambungan, apa harus berdiam? seakan takfaham atau harus belajar dalam kepura-puraan? dimanakah sambutan itu diamanakah kekhususan itu dan dimanakah letak belas itu?

 

oh. tiada lagi persemayaman itu kini berada, keadaan seakan memploklamirkan sedang tiada jalinan,,, 

 

tidak, tidak bisa  berdiam! tak sepatutnya dalam kepura-puraan!

 

namun, oh namun,,, jika semua tersampaikan, jika semua terpaparkan, keadaan akan berbalik pada ketidak wajaran, kesalahan tertutup pada pendiaman! 

sepenggalpun tak ada kiranya rasa mengakui!!

 

Marah!!!! haruskah berlaku seperti itu! tidak, kembali tak akan mampu melakukan itu, kesadaran akan kesalahan pada diri sendiri harus selalu bersemayam,, menjaga dan terus menjaga, berjaga dan terus dalam penjagaan agar tak ada yang namannya ketidak harmonisan! 

 

sadarlah! itusemua tak lepas dari ketidak pantasan dan usaha dalam pencarian! mencari apalagi? entahlah masih juga belum faham akan hal ini!

 

diam akhirnya hanya mampu diam dan terjrembab dalam kesedihan yang mendalam, kesakitan yang tak berkesudahan, ketakutan yang tak terkendalikan dan penyaerahan akan sebuah ketakdiran.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler