Anik Wantari S. Pd
Jogjakarta
YANG TERSAKITI / Anik Wantari
Menangis dalam diam
Tersedu terisak bungkam
Tersayat sembilu tajam
Pedih perihnya mencekam
Jiwa rapuh yang tersakiti
Tak berdaya bangkit berdiri
Pasrah berserah pada Illahi
20200929#0009.21.32, Godean Sleman
*Raga Tersisih/Anik Wantari*
Wajah pucat pasi
Tersisih dalam sepi
Mata sayu menghiasi
Bernyawa bagaikan mati
Raga tergolek letih layu
Tiada cumbu ataupun rayu
Menantikan khabar sang bayu
20200928#008.16.13, Godean, Sleman
JIWA MERANA / Anik Wantari
Duhai dikau yang menjadi pujaan kalbu
Bebas lepaslah engkau dari belengguku
Terbang, terbanglah tinggi ke langit biru
Menembus relung-relung sudut semua penjuru
Wahai dikau sang pujaan kalbu
Bersama diriku, adalah jerat bagimu
Bahagia yang kucipta, bukanlah bahagiamu
Berpalinglah dari diri hina ini
Cukuplah engkau mengerti hai pujaan hati
Jiwa ini penuh warna warni kasih suci
Saat nanti kau tak lagi sanggup kepakkan sayap
Jadikan pundak ini tempatmu hinggap
Saat jiwa dan ragamu berangsur rapuh
Jadikan jiwa dan raga ini sebagai peneduh
202009250007.08.40, Sleman, Yogyakarta
MENCABIK KALBU/Anik Wantari
Rasa pilunya hati
Geliat duka ini
Buncah kecewa diri
Mencabik dalam menguasai
Cerita sedih haru biru
Hancur lebur jadi satu
Meremas lumat mematikan kalbu
202009240006.11.39, Sleman, Yogyakarta
WARNA CERITA DUNIA/Anik Wantari
Dunia sebatas dramatika
Kehidupan segaris sandiwara
Kadang-kadang suka adakalanya derita
Silih berganti memoles cerita
Lihatlah lihat dirinya
Tertawa lebar menebar rasa
Suka dan gembira saling sapa
Sejenak dalam cerita lara
Tiada warna ataupun nada
Hening sepi dan merana
Berderai air mata pilu
Ratap berdengung tersedu
Pedih perih mengiris kalbu
Tajam derita setajam sembilu
20200924#0005 Sleman Yogyakarta
RAGA YANG TAK BERDAYA/Anik Wantari
Cahaya berpendar nan cemerlang
Kilau rembulan bersinar terang
Benderangnya memeluk bintang
Merayu malam yang kian meradang
Satu demi satu
Rakyat jengkerik bernyanyi merdu
Menembus sunyi hitam syahdu
Raga-raga yang tak berdaya
Membentang tikar menggadai nyawa
Riuh terdengar merdu dengkur menggema
Angin semilir sejuk membuai
Bertiup lembut menari-nari melambai
Mengusap mesra wajah lelah tak berdaya
Hingga kembalinya waktu untuk berkarya
20200923#0003, Sleman Yogyakarta
NYANYIAN KELAS/Anik Wantari
Tubuh-tubuh mungil duduk berjajar
Dalam balutan cahaya terang berpendar
Sosok semampai membimbing sabar
Larut hanyut mencipta waktu belajar
Ketika satu dua atau tiga
Tubuh-tubuh mungil berbagi rasa
Riuh celoteh riang gelak tawa
Pecah dalam nuansa hiruk pikuk
Namun sebentuk wajah diam tertunduk
Rupa-rupanya dia sedang merajuk
Yang gemulai berbagi kasih dalam ucap
Tersenyum mendekat lekat menatap
Tangan cinta melambai memberi usap
Agar tak lagi ada hati yang meratap
20200923#0004, Sleman Yogyakarta
DAMAI BERSAHABAT/Anik Nur Wantari
Tangan berjabat erat
Mata bertatap lekat
Tanpa jarak penghambat
Tanda kita bersahabat
Berbaur dalam nuansa ramah
Saling bicara berbagi kisah
Indah damai menuai berkah
Jogja, 22 Sep. 2020
HAMPA MERANA/Anik Nur Wantari
Gundah gulana merana
Kejam mencabik rasa
Tiada terucap kata
Diam membisu hampa
Terpatri diam duduk sendirian
Tiada lawan ataupun kawan
Pilu dalam kisah penderitaan
Jogja, 22 Sep. 2020
Komentar
Terima kasih yang terhingga
Terima kasih yang terhingga atas kesempatan ini.. Berkah yang luar biasa..
.
.
Tulis komentar baru