TERENGGUT BAHAGIA Lilik Puji Astutik
Rindu menggantung langit
Aksara terkecap pahit
Hati ingin menjerit
Saat luka melilit
Rindu hempas pada lara
Bahagia telah terenggut nestapa
Hilang pesona mati rasa
Krian 27 Desember 2020
MASIH ADAKAH WAKTU Lilik Puji Astutik
Rindu kian memupuk rasa
Seperti gadis yang baru jatuh cinta
Selalu berharap untuk bisa berjumpa
Walau jarak telah menghalangi raga
Masih adakah waktu
Untuk hanya sekedar bertemu
Agar hati tak terus merindu
Begitu siksa ini merejam hatiku
Terus saja kuhadirkan semu
Agar sekedar bisa menatapmu
Senja telah terganti purnama
Tapi hati masih tersiksa
Tak bisa memeluk hanya mendamba
Sakit terasa saat harapan hampa
Krian 25 Desember 2020
TERSESAT Lilik Puji Astutik
Pagi gigil memeluk api rindu
Angkasa sebagai saksi bisu
Ke mana arah kaki akan menuju
Melerai rasa yang kian syahdu
Duhai kelana rasa
Telah kupanjatkan selaksa doa
Agar damai menetap jiwa dan raga
Mengapa terus menimang hampa
Bila bibir tersunging pesona siksa
Membakar rindu dalam problema
Perih membelai tangis penuh murka
Langkah maju menyongsong derita
Rindu mengantung pada luka
Jiwa lemah terdampar entah di mana
Krian 24 Desember 2020
KELAM RINDU Lilik Puji Astutik
Sunyi sepi sendiri
Senja tak berpelangi
Pelukan tak berpenghuni
Resah menyiksa hati
Kelam rindu membakar rasa
Aroma tak sewangi bunga
Tinggal lara dalam puja
Krian 22 Desember 2020
MERINDU SENDIRI Lilik Puji Astutik
Menari sendiri di Altar rindu
Sepi dalam ruang sendu
Aksara merintih bertaut syahdu
Diksi menangis tersayat pilu
Sudahi segala kegelisahan
Tapi rasa terus berpijak ketidakpastian
Resah makin setia menetap di angan
Duhaiku mengapa hanya bayangan
Yang datang pada ujung jalan
Menanti sendiri tak berteman
Seperti kijang yang menari nari
Melambai dalam buaian alunan diksi
Engkau masih saja datang dalam mimpi
Walau nyata tak pernah termiliki
Krian 19 Desember 2020
SAKIT RASA Lilik Puji Astutuik
Kepak sayap rindu
Patah dalam belenggu
Rasa semakin mengebu
Nyata hanya semu
Sakit rasa jiwa tersiksa
Saat semua ilusi belaka
Hadirmu tak pernah ada
Krian 17 Desember 2020
MENGAPA JEJAKMU HILANG Lilik Puji Astutik
Tiba tiba kau datang
Menari seperti burung layang layang
Memikat hati setiap yang memandang
Kemudian terbang pergi menghilang
Mengapa jejakmu hilang dalam sepi
Meninggalkan secuil rindu dalam hati
Mengapa datang sekilas lalu pergi
Pahit terasa seperti buah mahoni
Terkadang angkuh tegak berdiri
Atau menari saat angin menghampiri
Sekeping hati kian merindu
Walau tak mungkin mengapaimu
Ijinkan aku untuk sekilas menatapmu
Agar gejolak di hati ini segera berlalu
Krian 16 Desember 2020
TERCAMPAK Lilik Puji Astutik
Hujan deras menghujam
Seperti sayatan belati yang tajam
Merobek kembali luka lama
Yang masih bersemayam di dada
Tersobek kenangan penuh luka
Saat hati masih terlalu mendamba
Terputus rasa karena kecurangan
Begitu kuat terjaga rasa
Tapi mengapa terbalas dusta
Hingga porak poranda segala impian
Hujan deras menghujam diawal senja
Takdir siapa yang bisa mengira
Janji hanya hiasan belaka
Tercampak bunga dalam kanvas derita
Krian 11 Desember 2020
RACUN KERINDUAN Lilik Puji Astutik
Kau racun hati dengan rindu
Kau sayat kata hingga pilu
Merejam aksara seperti terlempar batu
Kejam kekatamu hingga tangis mengharu biru
Duhai damba mengapa kau sengaja
Membuat sayatan luka yang mengangga
Tangisan tak teredam oleh seribu aksara
Ijinkan aku untuk melupa
Agar tak lagi ada begitu banyak luka
Yang membuat jiwa terguncang merana
Rancun kerinduan ini
Entah kapan akan pergi
Terus memeluk luka yang tak terobati
Hingga tak sadari dirimu telah tiada kini
Krian 6 Desember 2020
RINDU NAN SUMBANG Lilik Puji Astutuik
Terajut rasa yang salah
Hati kian berlari hingga lelah
Mencari jejak yang tak mungkin dimiliki
Menatap sunyi dalam kabut yang menyelimuti
Rindu yang sumbang
Hingga rasa menjalar bimbang
Mengapai angan yang terus terbang
Angan bermain diksi hingga melayang
Wajah teduh terus membayang
Mengapa rasa tarik ulur seperti layang layang
Rindu nan sumbang menyiksa jiwa
Mendekap dan memcumbu pada problema
Takdir telah pisahkan dua raga
Seharusnya berjalan kembali sendiri tinggalkan puja
Krian 4 Desember 2020
KEMBALIKAN RINDU Lilik Puji Astutik
Teraduk rasa dengan berjuta bisa
Duka seakan siap memangsa
Melumat segala pijar bahagia
Dan bernyanyi riang pijar problema
Buang saja segala rasa yang terpuja
Kembalikan rindu yang aku punya
Bila memang diriku tak pantas di sana
Hati terbakar maqma yang membara
Guratan indah panas tergambar nyata
Separuh nyawa entah kemana
Kembali hati merindu bersanding tangis pilu
Tetap saja rasa itu menetap di kalbu
Rindu masih terus menjadi hantu
Hingga terus mengalir kisah yang mengharu biru
Krian 4 Desember 2020
HUJAN SENJA Lilik Puji Astutik
Hujan menikam senja
Hati tertusuk lara
Perih tak berdaya
Berlari entah kemana
Hujan deras pada senja
Seakan jadi teman setia
Berbisik lirih penuh nestapa
Krian 29 November 2020
MEMELUK RINDU SEMU Lilik Puji Astutik
Kau masih sempurna dalam kelana
Hati masih mengikat rasa yang membara
Rindu seindah bulan sabit yang menghias angkasa
Ingin melepas tapi terus mendamba
Duhai malam lepas segala mimpi
Bila aku tak bisa bertemu kembali
Karena siksa rasa begitu sarat di hati
Hanya memeluk rindu tak memiliki
Meski terasa sakit terus mengingini
Saat menatap teduhnya di alam ilusi
Terus memeluk rindu semu sendiri
Walau pengharapan bertemu tiada lagi
Aku akan setia menanti
Dalam setiap detak namamu tersimpan di nadi
Krian 27 November 2020
TENTANG HUJAN Lilik Puji Astutik
Hujan deras membakar rindu
Selintas halilintar memecah langit yang bisu
Pekik suaranya membelah batu
Tapi tak jua tumbangkan keangkuhanmu
Kuceritakan pada rinai hujan
Tentang rasa yang kian merona di angan
Tentang rindu yang tak juah berlalu
Telah kusampaikan pada hujan
Tentang dia yang selalu menjadi dambaan
Walau tak mungkin akan bertemu
Hujan membelai mesra bumi
Seakan mengecup mesra sang dewi
Walau sekejap ijinkan aku bertemu kembali
Agar hati ini rela melepas pergi
Krian 22 November 2020
PERJALANAN RINDU (3) Lilik Puji Astutik
Hari Sabtu ada harapan semu
Walau hanya bias setia menunggu
Serasa sesak dalam kalbu ingin bertemu
Hanya sekedar memandangi tak mencumbu
Duhaiku tak adakah angin yang membawa pesanku
Rindu ini hanya mengembang kelabu
Tak jua engkau hadir dihadapanku
Meronta hati ingin mendekap ragamu
Tapi yang mampu kupeluk bayangan semu
Kemana harus kusandarkan rasa pilu
Gigil pagi menusuk hingga tulangku
Rasanya perih menikam pada dadaku
Coba hempas namamu dari kalbu
Tapi aku telah tersesat pada pesona semu
Krian 21 November 2020
PERJALANAN RINDU Lilik Puji Astutik
Pagi begitu gigil di hari jumat
Rindu terasa begitu berat
Beban rasa bertambah sungguh sarat
Mengapa hati ini selalu mengingat
Kau selalu tinggal di angan
Indah menjadi kesayangan
Padahal dirimu hanya sebentuk bayangan
Bagaimana bisa melupakan
Bila dalam tidurpun jadi impian
Mengapa otakku selalu penuh khayalan
Engkau hanya sekedar keinginan
Harus bisa kuredam segala kerinduan
Tapi hati terus saja berlarian
Mencari jejak yang tak bisa ditemukan
Krian 20 November 2020
AKU MASIH TERUS MERINDU Lilik Puji Astutik
Purnama jatuh pada pucuk cemara
Sunyi menemani jiwa yang resah
Adakah rindu akan tiba waktunya
Dipahami walau tak bisa dijamah
Aku masih terus merindu
Melekat tak mau lepas seperti benalu
Mencengkeram dalam setiap buluh nadiku
Udara dingin semakin menyiksaku
Harum aroma kemuning membawa bisu
Aku terikat rasa pada bayangan semu
Pucuk pucuk cemara biaskan cahaya
Lirih aku meratap juga menghiba
Datanglah sejenak aku ingin berjumpa
Jangan biarkan rindu ini hanya ilusi belaka
Krian 19 November 2020
Komentar
Tulis komentar baru