Skip to Content

#4334_#437 Lilik Puji Astutik II

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

TERENGGUT BAHAGIA  Lilik Puji Astutik

 

Rindu menggantung langit

Aksara terkecap pahit

Hati ingin menjerit

Saat luka melilit

 

Rindu hempas pada lara

Bahagia telah terenggut nestapa

Hilang pesona mati rasa

 

Krian 27 Desember 2020

 

MASIH ADAKAH WAKTU  Lilik Puji Astutik

 

Rindu kian memupuk rasa

Seperti gadis yang baru jatuh cinta

Selalu berharap untuk bisa berjumpa

Walau jarak telah menghalangi raga

 

Masih adakah waktu

Untuk hanya sekedar bertemu

Agar hati tak terus merindu

 

Begitu siksa ini merejam hatiku

Terus saja kuhadirkan semu

Agar sekedar bisa menatapmu

 

Senja telah terganti purnama

Tapi hati masih tersiksa

Tak bisa memeluk hanya mendamba

Sakit terasa saat harapan hampa

 

Krian 25 Desember 2020

 

TERSESAT  Lilik Puji Astutik

Pagi gigil memeluk api rindu

Angkasa sebagai saksi bisu

Ke mana arah kaki akan menuju

Melerai rasa yang kian syahdu

 

Duhai kelana rasa

Telah kupanjatkan selaksa doa

Agar damai menetap jiwa dan raga

 

Mengapa terus menimang hampa

Bila bibir tersunging pesona siksa

Membakar rindu dalam problema

 

Perih membelai tangis penuh murka

Langkah maju menyongsong derita

Rindu mengantung pada luka

Jiwa lemah terdampar entah di mana

 

Krian 24 Desember 2020

 

KELAM RINDU  Lilik Puji Astutik

 

Sunyi sepi sendiri

Senja tak berpelangi

Pelukan tak berpenghuni

Resah menyiksa hati

 

Kelam rindu membakar rasa

Aroma tak sewangi bunga

Tinggal lara dalam puja

 

Krian 22 Desember 2020

 

MERINDU SENDIRI  Lilik Puji Astutik

 

Menari sendiri di Altar rindu

Sepi dalam ruang sendu

Aksara merintih bertaut syahdu

Diksi menangis tersayat pilu

 

Sudahi segala kegelisahan

Tapi rasa terus berpijak ketidakpastian

Resah makin setia menetap di angan

 

Duhaiku mengapa hanya bayangan

Yang datang pada ujung jalan

Menanti sendiri tak berteman

 

Seperti kijang yang menari nari

Melambai dalam buaian alunan diksi

Engkau masih saja datang dalam mimpi

Walau nyata tak pernah termiliki

 

Krian 19 Desember 2020

 

SAKIT RASA  Lilik Puji Astutuik

 

Kepak sayap rindu

Patah dalam belenggu

Rasa semakin mengebu

Nyata hanya semu

 

Sakit rasa jiwa tersiksa

Saat semua ilusi belaka

Hadirmu tak pernah ada

 

Krian 17 Desember 2020

 

 

MENGAPA JEJAKMU HILANG  Lilik Puji Astutik

 

Tiba tiba kau datang

Menari seperti burung layang layang

Memikat hati setiap yang memandang

Kemudian terbang pergi menghilang

 

Mengapa jejakmu hilang dalam sepi

Meninggalkan secuil rindu dalam hati

Mengapa datang sekilas lalu pergi

 

Pahit terasa seperti buah mahoni

Terkadang angkuh tegak berdiri

Atau menari saat angin menghampiri

 

Sekeping hati kian merindu

Walau tak mungkin mengapaimu

Ijinkan aku untuk sekilas menatapmu

Agar gejolak di hati ini segera berlalu

 

Krian 16 Desember 2020

 

TERCAMPAK  Lilik Puji Astutik

 

Hujan deras menghujam

Seperti sayatan belati yang tajam

Merobek kembali luka lama

Yang masih bersemayam di dada

 

Tersobek kenangan penuh luka

Saat hati masih terlalu mendamba

Terputus rasa karena kecurangan

 

Begitu kuat terjaga rasa

Tapi mengapa terbalas dusta

Hingga porak poranda segala impian

 

Hujan deras menghujam diawal senja

Takdir siapa yang bisa mengira

Janji hanya hiasan belaka

Tercampak bunga dalam kanvas derita

 

Krian 11 Desember 2020

 

RACUN KERINDUAN Lilik Puji Astutik

 

Kau racun hati dengan rindu

Kau sayat kata hingga pilu

Merejam aksara seperti terlempar batu

Kejam kekatamu hingga tangis mengharu biru

 

Duhai damba mengapa kau sengaja

Membuat sayatan luka yang mengangga

Tangisan tak teredam oleh seribu aksara

 

Ijinkan aku untuk melupa

Agar tak lagi ada begitu banyak luka

Yang membuat jiwa terguncang merana

 

Rancun kerinduan ini

Entah kapan akan pergi

Terus memeluk luka yang tak terobati

Hingga tak sadari dirimu telah tiada kini

 

Krian 6 Desember 2020

 

RINDU NAN SUMBANG Lilik Puji Astutuik

 

Terajut rasa yang salah

Hati kian berlari hingga lelah

Mencari jejak yang tak mungkin dimiliki

Menatap sunyi dalam kabut yang menyelimuti

 

Rindu yang sumbang

Hingga rasa menjalar bimbang

Mengapai angan yang terus terbang

 

Angan bermain diksi hingga melayang

Wajah teduh terus membayang

Mengapa rasa tarik ulur seperti layang layang

 

Rindu nan sumbang menyiksa jiwa

Mendekap dan memcumbu pada problema

Takdir telah pisahkan dua raga

Seharusnya berjalan kembali sendiri tinggalkan puja

 

Krian 4 Desember 2020

 

KEMBALIKAN RINDU  Lilik Puji Astutik

 

Teraduk rasa dengan berjuta bisa

Duka seakan siap memangsa

Melumat segala pijar bahagia

Dan bernyanyi riang pijar problema

 

Buang saja segala rasa yang terpuja

Kembalikan rindu yang aku punya

Bila memang diriku tak pantas di sana

 

Hati terbakar maqma yang membara

Guratan indah panas tergambar nyata

Separuh nyawa entah kemana

 

Kembali hati merindu bersanding tangis pilu

Tetap saja rasa itu menetap di kalbu

Rindu masih terus menjadi hantu

Hingga terus mengalir kisah yang mengharu biru

 

Krian 4 Desember 2020

 

HUJAN  SENJA  Lilik Puji Astutik

 

Hujan menikam senja

Hati tertusuk lara

Perih tak berdaya

Berlari entah kemana

 

Hujan deras pada senja

Seakan jadi teman setia

Berbisik lirih penuh nestapa

 

Krian 29 November 2020

 

MEMELUK RINDU SEMU Lilik Puji Astutik

 

Kau masih sempurna dalam kelana

Hati masih mengikat rasa yang membara

Rindu seindah bulan sabit yang menghias angkasa

Ingin melepas tapi terus mendamba

 

Duhai malam lepas segala mimpi

Bila aku tak bisa bertemu kembali

Karena siksa rasa begitu sarat di hati

 

Hanya memeluk rindu tak memiliki

Meski terasa sakit terus mengingini

Saat menatap teduhnya di alam ilusi

 

Terus memeluk rindu semu sendiri

Walau pengharapan bertemu tiada lagi

Aku akan setia menanti

Dalam setiap detak namamu tersimpan di nadi

 

Krian 27 November 2020

 

TENTANG HUJAN  Lilik Puji Astutik

 

Hujan deras membakar rindu

Selintas halilintar memecah langit yang bisu

Pekik suaranya membelah batu

Tapi tak jua tumbangkan keangkuhanmu

 

Kuceritakan pada rinai hujan

Tentang rasa yang kian merona di angan

Tentang rindu yang tak juah berlalu

 

Telah kusampaikan pada hujan

Tentang dia yang selalu menjadi dambaan

Walau tak mungkin akan bertemu

 

Hujan membelai mesra bumi

Seakan mengecup mesra sang dewi

Walau sekejap ijinkan aku bertemu kembali

Agar hati ini rela melepas pergi

 

Krian 22 November 2020

 

PERJALANAN RINDU (3) Lilik Puji Astutik

 

Hari Sabtu ada harapan semu

Walau hanya bias setia menunggu

Serasa sesak dalam kalbu ingin bertemu

Hanya sekedar memandangi tak mencumbu

 

Duhaiku tak adakah angin yang membawa pesanku

Rindu ini hanya mengembang kelabu

Tak jua engkau hadir dihadapanku

 

Meronta hati ingin mendekap ragamu

Tapi yang mampu kupeluk bayangan semu

Kemana harus kusandarkan rasa pilu

 

Gigil pagi menusuk hingga tulangku

Rasanya perih menikam pada dadaku

Coba hempas namamu dari kalbu

Tapi aku telah tersesat pada pesona semu

 

Krian 21 November 2020

 

PERJALANAN RINDU Lilik Puji Astutik

 

Pagi begitu gigil di hari jumat

Rindu terasa begitu berat

Beban rasa bertambah sungguh sarat

Mengapa hati ini selalu mengingat

 

Kau selalu tinggal di angan

Indah menjadi kesayangan

Padahal dirimu hanya sebentuk bayangan

 

Bagaimana bisa melupakan

Bila dalam tidurpun jadi impian

Mengapa otakku selalu penuh khayalan

 

Engkau hanya sekedar keinginan

Harus bisa kuredam segala kerinduan

Tapi hati terus saja berlarian

Mencari jejak yang tak bisa ditemukan

 

Krian 20 November 2020

 

AKU MASIH TERUS MERINDU Lilik Puji Astutik

 

Purnama jatuh pada pucuk cemara

Sunyi menemani jiwa yang resah

Adakah rindu akan tiba waktunya

Dipahami walau tak bisa dijamah

 

Aku masih terus merindu

Melekat tak mau lepas seperti benalu

Mencengkeram dalam setiap buluh nadiku

 

Udara dingin semakin menyiksaku

Harum aroma kemuning membawa bisu

Aku terikat rasa pada bayangan semu

 

Pucuk pucuk cemara biaskan cahaya

Lirih aku meratap juga menghiba

Datanglah sejenak aku ingin berjumpa

Jangan biarkan rindu ini hanya ilusi belaka

 

Krian 19 November 2020

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler