Air Mengukir Airmata
Sudah terlampiaskan tak kunjung tiba
kelopak-kelopak bunga melati mulai
berjatuhan di atas tanah kering rindu
akan air hujan yang jatuh tak sengaja
Air sudah melarutkanku pada sungai
di depan ladang jagung yang tumbuh tak
bertunas tak ada tangisan yang selalu
menjadi pengampunan
Air sudah merintik sudah jatuh di atas
tanah kering yang mengeram di dalam
kesunyian yang terus nestapa
Sudah mengukir, sudah mencapai dalam
lobak tanah ari melampiaskan pada
airmata telah menyapui debu-debu
masalah yang terus menyerupai
kebahagian
Komentar
Tulis komentar baru