ketika matahari senja merangkak perlahan, kudengar sang bayu
lirih menyapa, lembut menyapu bulir- bulir air mata di wajahku
sementara ku tatap bulan separuh
mengambang mesra diantara sang mega
tiba waktunya pekat malam datang bersanjang..
ku dengar angin menyiulkan iramanya
berlomba- lomba bergeming bersama rintihan isak tangisku
merangkul jiwa dalam dekapan sore ..aku sendiri dalam
hampa membias kelam yang merajah jiwa....
kupeluk erat kesunyian ini
kegenggam erat kepedihan ini aku tertegun dalam reruntuhan puing puing perasaanku
bersandar pada bayanganku seorang diri
hanya mampu memeluk lutut..!
sakit terhimpit dalam pahit asmara
terperangkap diantara nyanyian sumbang kekecewaan
hatiku salah berlabuh
aku merenung
perahu kertas mungkinkah
siapkah aku yang seperti berkabung mendayung
mengarung melepas hari ini
menjadi serpihan masa lalu
asa yang tersia-sia
ketika tak akan ada lagi kata kita
hanya ada aku
tak akan ada lagi cinta
hanya ada rindu
rindu yang semu bersembunyi
di celah- celah sendu
sedu sedan tangisku
selamat tinggal cinta
bahagialah dirimu tanpa aku
biar aku lanjutkan
perjalanan senjaku
tanpamu
hanya aku dalam senja.
salam jiwa yang sepi....
Komentar
Tulis komentar baru