AKU MENCARI DNA WS RENDRA, TAUFIQ ISMAIL YANG LESAP ENTAH KE MANA
Kapan kutemui penyair muda berjiwa perkasa darah kesatria
lewat puisi-puisi basi asyik maksyuk bicara soal rindu dan cinta
di mana silapnya ke mana bangsa ini mahu dibawa riuh-rendah
orang sudah ke seberang dayung kalian bantai ulama kian parah.
Malu aku punya leluhur di segala pelosok nusantara di sana sini
jika bangsaku diperbudak-budakkan sang penguasa sehina ini
apakah kebijakan telah dikuburkan sang COVID-19 kala pandemi?
Aku mencari DNA WS Rendra, Taufiq Ismail namun tidak ketemu
di jendelasastra.com hanya kutemui puisi-puisi lara bergelojak rindu
apakah telah sirna mata hati di ufuk nurani pada subuh syahdu?
Kapan kutemui puisi nan melengking suara membidas kebobrokan
sanggah rejim nan zalim perkosa P245 meski nyawa jadi taruhan
biar mati berkalang tanah maruah tidak sekali-kali diperjudi
usahlah hanya terpekik terlolong kononnya NKRI harga mati!
Aku mencari-cari penyair berjiwa besar yang berani kerana benar
bukannya pagi petang siang malam nanar linglung dalam kesasar!
Kemirau @ Sang Murba
Melaka 14 Zulkaedah 1442
Komentar
Tulis komentar baru