Ceritakanlah kepada pagi
Tentang mimpi dan kristal nestapa
Bicaralah kepada malam
Tentang basah cinta dan harapan
Biar malam lalu ada kini
Tinggi senja dan seratap
Kecemasan berlimpah sesal
Kau pun yang jadi korban
Aku orang lalu dan puisi kini
Menyelami wajahmu dilautan sunyi
Di pagut dingin
Gelombang tinggi meninggi
Seberkas cahaya di langit tembaga
Di matanya ada daya kau penuh gelora
Bikin hangat jiwa
Yang manis dalam hidupmu sebuah
Hanya saja perpisahan tertulis
Mengutuk pun tidak henti waktu
Dengan penuh sedih kau merasa
Dalam-dalam kau terisak dan sebisu
Dara jantan dititipkan Tuhan
Dari rahim sembilan purnama
Sampai henti tetes di buah khuldi
Bukan benar kau gembira terima
Jadi vitamin dikesakitanmu
Sebagai lentera di belantara malammu
Usah kau terpaku di wajah pedih perih
Jalan saja setapak dan lantas terus
Aku orang lalu dan puisi kini.
Ciledug, 7 Maret 2017
Komentar
Tulis komentar baru