Aku bicara pada pepohonan saat beton kota terlalu memuakkan
Aku bisik halus angin sore ketika bising mesin menyulut amarah
Aku bernyanyi bersama harmoni jangkrik-jangkrik rimba dikala malam begitu melelahkan
Tak mengapa tak ada senyum ramah dari kota ,aku tetap di sambut hangat kera-kera sialan di atas kepala
Dan saat cintanya mawar merah layu aku temukan keabadian dari bunga edelweuis di lembah harapan
Saat semua memilih menikmati hiruk gemerlap lampu jalan .aku terlena dibasahi cahaya rembulan
Aku namakan engkau "alam keheningan"
Komentar
Tulis komentar baru