anakku mulai membangun dunianya
umurnya baru dua tahun karena terlambat lahir
tujuh belas tahun lamanya
ia suka tertawa terpingkel-pingkel saat aku
serius membenarkan tingkahnya yang kacau
tapi ia menangis terisak-isak saat aku
melucu untuk menarik perhatiannya
aku menggusah cecak di dinding ia tetap menangis
aku menangkap capung untuknya ia tetap menangis
aku merangkak seperti kuda ia tetap menangis
aku mengaung meniru harimau ia tetap menangis
aku mengembik bagai kambing ia tetap menangis
ketika aku bingung karena tak tahu bagaimana
mendiamkannya aku pura-pura menangis terisak-isak
sialan, ia tertawa terpingkel-pingkel dan memintaku
mengulang semua adegan yang tak sempat
diperhatikannya
Barru, 2003
Komentar
Tulis komentar baru