Skip to Content

ANJING

Foto Pena Hasan Bsaidi

anjing adalah  binatang yang suka menjilat dan menyalak

dan di negeri ini,  jenis, ras dan asal usulnya ada bermacam-macam

ada anjing lokal,  ada anjing pendatang, ada anjing blasteran, ada anjing asing

dan ada pula beberapa jenis anjing lainnya

 

jumlah mereka memang banyak dan semakin bertambah setiap tahunnya  

apalagi akhir-akhir ini, anjing-anjing itu demikian ramai  berebut tulang

di sana, anjing-anjing itu ribut  berkepanjangan, di TV-TV dan koran-koran

salak dan lolongnya bersahutan, merusak hari  dan pendengaran

 

di media-media di rimba maya

uir-uir mendengung sepanjang waktu

seekor anjing kejepit, seekor yang lain habis dibully

yang belang cakar-cakaran,  kelompok yang lain gigit-gitan

sang tikus  yang menyutradarai, terpingkal-pingkal setengah mati

 

memang sejak sang kodok itu dinobatkan sebagai raja

angin dan cuaca semakin leluasa  menyebarkan  benih-benih perpecahan

menyuburkan kebun-kebun fitnah dan merimbunkan ranting-ranting kecurigaan  

dan mengembang biakkan keributan

 

musim dan bulan juga  tak  menghasilkan apa-apa

selain memanjangkan kecemasan demi kecemasan

mempermainkan harga-harga dan mencatatkan hutang demi hutang

yang kian lama,  semakin  panjang

 

dalam ribut-ribut yang nampaknya memang sengaja diskenariokan tanpa jeda itu

tikus-tikus dan rekan-rekannya sibuk  merayap mengendap-endap

antara kursi dan meja-meja, di antara palu-palu dan ketokannya

mereka susupkan amplop-amplop dan aneka kue persembahannya

tentu saja disertai sejumlah bumbu-bumbu dan hiasannya 

sejumlah hadiah dan janji-janji,  atau  ancaman-ancamannya

 

di sudut yang lain yang tidak terlihat

anjing-anjing dan tikus-tikus raksasa asyik mengarahkan angin

memutar balikkan fakta  dan perhatian penonton

, beberapa ekor kambing belang-belang

diset menjadi kambing hitam

 

tapi apapun jenis dan asal-usulnya

apapun ras dan warna bulunya, anjing apapun tetaplah anjing

setelah mereka letih salak-salakan dan lulung-lolongan

mulut mereka  akan kembali sibuk jilat-jilatan

menjilat ludah atau menjilat pantat tuan

 

sebagai anjing

mereka memang tak kenal  malu

mereka akan  kawin dan kencing di mana saja

salak-salakan jilat-jilatan, itu  memang  kebiasaan mereka

bahasa dan kebudayaan bangsa anjing

 

Batam, 08.03.2015

Komentar

Foto Omahasu

Anjing dan Budaya

Menjadikan anjing sebagai makian dan binatang rendah sebenarnya masalah budaya. Di berbagai negara lain anjing bahkan dianggap sahabat terbaik manusia. Kalau ada yang universal dari anjing, itu adalah sifat setia.

Foto Pena Hasan Bsaidi

selamat malam sdr Omahasu,

selamat malam sdr Omahasu, terimakasih sudah sudi singgah dan memberikan masukannya. Saya tidak mengatakan anjing itu binatang rendahan, sekali-kali bukan itu maksud saya. Berikutnya, bahwa anjing itu adalah binatang peliharaan yang setia, saya juga sependapat. Yang menjadi sorotan saya disini adalah kesetiaan anjing yang membabi buta tanpa peduli siapa pun tuannya. Anjing akan selalu setia tanpa peduli siapa pun yang menjadi tuannya, orang baik atau orang jahat. Selanjutnya, anjing akan menyalak, menggonggong atau menggigit siapa pun sesuai perintah tuannya, anjing itu takkan peduli siapa yang disalak atau yang akan digigitnya, orang jahatkah atau orang baikkah? anjing itu takkan berpikir, dia akan menggonggong, melolong, menyalak, mengejar atau menggiggit siapa pun sesuai perintah tuannya, satu hal lagi, anjing juga suka menjilat, dalam konteks ini tentu saja yang saya maksudkan adalah sifat penjilat, sifat manusia yang rakus dan ambisius, manusia yang tak punya malu untuk menjilat ludahnya sendiri. Deimikian mungkin, salah dan kurangnya, wallahu 'alam

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler