Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah yang telah mengijinkan saya untuk menulis sebuah antologi puisi pertama yang saya beri judul �Awal Mula �. Antologi ini berisi puisi-puisi sederhana yang merupakan karya pertama saya dalam penulisan karya sastra. Semua karya yang saya masukan disini diambil dari buku tulis saya yang saya khususkan untuk menulis puisi tahun 2011 silam. Beberapa puisi diantaranya adalah puisi tahun 2009-2014 yang pernah saya tulis dan masih tersimpan dengan baik.
Semoga dari kumpulan puisi ini dapat menginspirasi saya, anda, dan semua orang yang membacanya.
Terima kasih.
Limpakuwus, 23 Agustus 2016
Fajar Fitrianto
Daftar Isi
Hancur Bumiku........{p}
Semangat Berjuang........{p}
Bayangan Fana........{p}
Michaek Jackson........{p}
Bulan Bintang........{p}
Pesan Lewat Radio........{p}
Anehnya Dunia........{p}
Kelahiran dan Kematian........{p}
Langkah (maju)........{p}
Syair Cinta........{p}
Perjuangan (1)........{p}
Kapanpun � Perjuangan (2)........{p}
Jangan Harap........{p}
Hidup - Kelahiran........{p}
Hancur, Hancur, Bumiku hancur
Diserang lebah tak kenal bulu
Dengan sengat yang meledak
Di tengah kerumpunan makhluk
Hancur, Hancur, Bumiku hancur
Diserang bala tentara tak kenal bulu
Dengan senjata yang meledak
Di tengah kerumpunan makhluk
Limpakuwus, 13 Januari 2011
Meski darah tercucur
Tapi aku tetap berontak
Kepada gerombolan lebah
Ditengah sengat yang meledak
Darah nyawa tak terhiraukan
Harta benda tak terpikirkan
Demi negeri yang indah ini
Demi masa depan anak cucu kita nanti
Limpakuwus, 13 Januari 2011
Dalam buku cerita
Fana�kan datang dari sisi utara
Sebagai mala petaka
Bagi manusia, yang lupa dengan Tuhannya
Limpakuwus, 11 Januari 2011
Kau dikenal raja
Raja bagi pop dunia
Yang dikenal hingga ujung semesta
Karyamu sungguh mempesona
Hingga ke pelosok desa
Tapi dirimu kini telah tiada
Bagaikan mawar yang telah sirna
Limpakuwus, 11 Januari 2011
Hai Bulan
Malam kau datang
Siang kau pergi
Mengapak kau datang dan pergi?
Apakah kau takut?
Janganlah kau takut bulan
Karena ada bintang yang menemanimu
Hai bintang
Datangmu sungguh menarik
Dengan cahaya kau hiasi malam
Hai bulan dan bintang
Kau teman sejati
Sebagai contoh bagi umat manusia semesta
Limpakuwus, 2009 (Missing date)
Sebuah pesan,
Kusampaikan lewat radio.
Limpakuwus, 14 Januari 2011
Utara kematian,
Jazad kemerahan
Limpakuwus, 14 Januari 2011
Telah kutemukan jalan
Berbuat jahat berkelok
Berbuat baik lurus
Untuk menuju surga atau neraka
Limpakuwus, 15 Januari 2011
Hidup bukan untuk makan
Tapi makan untuk hidup
Hidup untuk beribadah
Tapi beribadah bukan untuk hidup
Limpakuwus, 15 Januari 2011
Oleh siswa putra kelas VIII-D SMPN 3 Sumbang 2010/2011
Bayangkan....
Tanpa persahabatan (perasaan*)...
Manusia hanya bisa...
Mencintai sekejab.
Sahabat selamanya,
Yang bagaikan kepompong
Yang tak�kan kulupakan
Dalam benak hatiku
Menjadikan dua hati,
Dan menjadikan satu cinta
Ketahuilah
Persahabatan adalah keabadian
Yang sangat ternilai buatku
Kau dan aku
Limpakuwus, 18 Januari 2011
Jauh ku jauh
Dekat kutempuh
Walau diriku �kan jauh
Tapi diriku tak akan jatuh
Limpakuwus, 31 Januari 2011
Keluar dari dunia fatamorgana
Masuk ke dalam dunia nyata
Dengan waktu yang terduga
Kapan ku datang
Kapan ku pergi
Mungkin satu tahun lagi
Mungkin juga hari ini
Mustahil ku ketahui
Kapan ku kembali
Ke dunia fatamorgana
Kekalah di alam sana
Selamanya
Limpakuwus, 8 Februari 2011
Ku jalan pake zig-zag
Tibanyaku malah nabrak
Lalu kubilang adauauauau
Lalu ku terus lari
Kejar rotasi bumi
Hingga aku bertemu dengan yang kuintai
Jangan harap ku suka seks
Tahu-tahu malak jadi bebek
Dikirain aku orang Bonek
Padahal aku orang Next Generation
Aku generasi berikutnya
Kejaraku kalau kau bisa
Tapi mustahil itu rasanya
Padahal aku suka kamu
Katakan saya aku cinta kamu
Limpakuwus, 6 Maret 2011
Hidup tak akan pudar
Walau darah akan tersebar
Jalanilah hidup
Meski rasalah terbakar
Jangan kau semaikan kemuraman
Semaikanlah keriangan
Meski waktu tak akan kembali
Jalani hidup
Jalanilah takdir
Seiring cakrawala berputar
Hidup tak akan terus berputar
Hidup juga tak akan kekal
Abadi di dunia untuk selamanya
Limpakuwus, 27 Maret 2011
Bayangkan....
Keinginan...
Kesuksesan...
�kan jadi apa yang diimpikan
Selama tak melanggar
Apapun yang diinginkan
Asal jangan patah arang
Kita semua �kan bisa
Meraih apa yang diinginkan
Limpakuwus, 14 Februari 2011
Meski hidup tak akan berulang
Meski hidup tercecer bagai arang
Tapi cintaku bukanlah uang
Hanya cintaku untuk bersenang-senang
Jalan hidup tak hanya satu
Tapi jalan hidup beribu-ribu
Meski dirimu tak temani aku
Aku �kan selalu tegar untukmu
Limpakuwus, 14 April 2011
Hari dalam dunia
Kulihat mereka kejar cakrawala
Bagai ombak bekejaran
Membelah karang tengah hutan
Meski kiniperjuangan
Tak takut badai ombak menerjangnya
Demi kita merek rela mati
Demi cakrawala bersinar lagi
Mereka berkata
�Tunggu alam berontak�
�Tunggu melati tak semerbak�
�Hinga bumi tunggu berbalik�
Kuserahkan nyawa demi Indonesia
Kutumpahkan darah demi negeri tercinta
Kuserahkan banda demi semua
Kuserahkan semua demi merdeka
Meski harus arumi luas samudra
Tak apalah demi Indonesia
Meski naiki langit ketujuh
Tak apalah demi semua
Lagi berkata...
�Kuserahkan perjuangan�
�Untukmu melanjutkan�
�harap kau menerimanya�
Kini waktu telah mengejar
Mendaur semua yang kehilangan
Waktu sampai telah kudaur
Hingga akhirnya berbalik juga
Dedaunan dahan telah berjatuhan
Semua telah kui perjuamgkan
Namun semua telah sirna lagi
Akhirnya aku mati
Ku berkata,
�Lanjutkan semua�
Namun perjuangan sirna
Sesal dihati kunanti jua
Kuterobos sinar gelap
Jalan berkelok tak kulihat
Dunia seolah menatap
Api yang berkobar tetap
Semua telah tiada dan sia-sia
Meski perjuanganku kini sirna
Namun semua ada gunanya
Ditunggu surga yang kekal disana
Limpakuwus, 14 April 2011
Hari keliling bumi berputar
Seolah bola berkobar-kobar
Menatap matahari
Setiap jam dan hari
Kapanpun kau temani
Segala sepi sendiri
Kapanpun berkatalah
Menatap langit yang terbelah
Meski setiap kali
Kucari jejak langkah yang pasti
Hingga kutemukan kisah
Kapanpun kau dimana
Langkah tetap kuperjuangkan
Kapanpun kuperjuangnkan
Demi cinta kulangkahkan
Demi rasa kubanggakan
Meski kini pelita hati
Suruplah telah sirna
Kapanpun kau berjanji
Tak siapkan kau tepati
Meski waktu mengejar waktu
Kapanpun ada dan tiada
Waktu kini lepas senja
Berbagi rasa dengan sahabat
Bukan fakta dan rahasia
Hanya nyawa dan raganya
Menyatukan fakta dan rahasia
Demi menyambut lepasnya nyawa
Bayang-bayang datang menjemput
Kapanpun dapat terjadi
Hilang kian berganti
Jalani fakta tanpa kelahi
Meski jalani hidup tak pasti
Tapi semua pasti mati
Meski kau berjanji
Kapan kau tepati
Rumput melambai-lambai
Mendaur umur batang usia
Gunung berbalik-balik
Kapanpun tak mustahil
Meski alam semua elok
Tapi akhirnya binasa juga
Kapanpun terjadi
Meski musim berputar
Jalani kehidupan
Kapanpun tak terlupakan
Hingga lepas senja
Untuk selamanya
Limpakuwus, 18 April 2011
Hidupku tak bersamamu lagi
Ku harus tinggalkan kamu
Meski dulu kucinta padamu
Tapi kini telah berubah
Dengan ini kutinggalkanmu
Dan jangan kau buat sesal untukku
Jangan harap, kusayang kamu lagi
Jangan harap, kau dapatkan semua
Jangan harap, waktu kan kembali berulang
Jangan harap kucintai kamu lagi
Jangan harap, semua tak terjadi lagi
Jangan harap.....
Limpakuwus, 3 Mei 2011
Tercipta dari setetes air hina
Terbentuklah nyawa dan raga
menyatukan semua
Hingga akhirnya jadi manusia
Keluar denga susah payah
Terlihat gelisah sang ayah
Menyambut datangnya kita
Keluar dunia fatamorgana
Meski tiada balasnya
Kuharus berikan terbaik
Untuk susunya
Sang Ibu
......
Umur menjelang sore
Satulah dengan alam
Dengan hidup bawah atas
Sama saja
Kini petang menghadang
Larinya waktu hingga sekarang
Sambil menunggu lepasnya nyawa
Dengan lupakan dunia nyata
Tuk memilih surga atau neraka
Limpakuwus, 5 Mei 2011
? fajar menyingsing
Menampakan senyumnya
Seiring waktu berjalan
Menanti ayam berkokok
Kicauan burung menyambut pagi
Menyambut datangnya sang mentari
Embun pagi selimuti daun
Dengan ramah dan santun
Desir ombak terdengar
Menyambut siang datang
Tanpa sesal dan waktu
Selau terdengar
Embunya menetes
Kala siang datang
Semua tejadi
Setiap hari
Limpakuwus, 7 Mei 2011
Hidup itu Cuma mimpi,
Kadang benar,
Kadang juga salah.
Pernah suatu saat,
Kuhela napas,
Terdiam,
Tak sadarkan diri.
Hah....?
Buat apa...?
Cuma lah...!
Cuma ragu,
Cuma sakit.
Tahu?
Ha...Ha...
Move up bro....!
Move up...!
Purwokerto, 2013 (Missing date)
?aifupHitu cum mimpi,
?kf= ben/,
?kf= sah.
?pe / nh suatu sat\,
?kuael nas\,
?te /fiam\,
?tkSf/knFiri.
?ah.
?buatHp.
?cumlh.
?cm rgu.
?cum skit\.
?tau.
?a a a.
?[mop+ e aup\.
?[mop+ e aup\.
Seketika itu waktu terus berlalu
Tak pedulikan diriku juga perasaanku
Kucoba untuk maju ber-asa dalam tingkah laku
Tak ada satu atau juga seribu
Yang berpeduli padaku
Ini hanya Ujian karena ini firman Tuhan
Yang datang kemudian bagi orang beriman
Kucoba tegakan dan coba lakukan
Segala tindakan atas dasar firman Tuhan
Kini aku ber-asa sautu saat tiada
Dunia ku tiada kenangan yang tersisa
Kuakan berdoa kepada Tuhan yang Esa
Agar aku masuki surga miliknya
Ku berharap cepat datang waktu lambat
Namun aku tak sempat datang suatu tempat
Satu dua tiga empat jujurku tak cepat
Cepat tepat datang ke suatu tempat
Limpakuwus, 2013 (missing date)
Kutepiskan asa,
Kuhapuskan duka,
Kuingatkan rasa,
Tenang di dalam dada,
Ku lukiskan,
Ku gambarkan
Sebuah perasaan,
Yang membuahi ketenangan.
Kuharapkan senyumnu temani aku
Dikala senangku, sedih atau dukaku
Yang kuingin dikala itu adalah senyummu
Yang membuat semangat jiwaku baru
Sekali lagi aku tak ragu
Tak ragu untuk memilih dirimu
Dirimu tuk jadi kekasih hatiku
(nama) aku sayang kamu
.........................
Saat itu aku berjalan dikegelapan malam
Kegelapan yang sungguh tak menyenangkan
Tak kutemukan satu titik terang dalam kegelapan itu
Akupun terus menjalani lajur hidupku
Aku berjalan arungi gelap hidup jiwaku
Seketika itu aku temukan titik terang menerangi hati jiwaku
Titik terang itu adalah dirimu
Yang terangi hati diriku mulai saat itu
Dan seketika itu aku sayang kamu
Hingga napas hembusan terakhir aku tetap sayang kamu
Iya kamu.....
Purwokerto, 2014 (Missing date)
Komentar
Tulis komentar baru