kita adalah bangsa merdeka, kawan
tapi hanya merdeka dan bebas
menindas bangsa kita sendiri
tapi hanya merdeka dan bebas
berselingkuh dengan siapa saja
mana ada rasa kepedulian yang lahir
dari seremonial yang kita lakoni
kita adalah bangsa yang merdeka, kawan
tapi adakah arti merdeka
di seluruh penghuni bangsa ini
apakah mereka merasakan
nikmatnya arti kemerdekaan
sementara hak mereka kita renggut
kita adalah bangsa merdeka, kawan
merdeka yang bukan dalam arti jahiriah
kita hanya merdeka dari penjajahan bangsa asing
tapi belum merdeka dari jajahan kediktatoran
tapi belum merdeka dalam hati kita
karena seribu hak sebagain besar
dari penghuni republik ini masih terinjak
di jalan menuju pengadilan
di jalan menuju kantor kehakiman
di jalan menuju kantor KPK
di jalan menuju kantor polisi
menuju istana presiden, kementerian
gubernur, bupati, camat,
sampai kantor desa dan kelurahan
kita adalah bangsa yang merdeka, kawan
bangsa yang merdeka enam puluh enam tahun silam
bangsa yang perkasa di tahun empat lima
bangsa yang dungu di dua ribu sebelas
bangsa yang lemah di dua ribu sebelas
kita adalah bangsa yang merdeka, kawan
tapi di manakah arti kemerdekaan itu kita temukan
di KUHP pengadilan masih takut pada pemerintahan
yang terlihat hanya keseriusan kita tangani persekongkolan
tapi di balik layar kita teken kontrak politik
dengan harga milyaran sampai trilyunan rupiah
tak ada yang peduli dengan nasib yang ada di jalan
nasib yang ada di kolong jembatan
nasib petani yang di sawah
nasib pedagang kaki lima
oooo...., kita tetap di sebut bangsa besar
karena pembangunan terus berjalan dari waktu ke waktu
karena sistem lancar dari hari ke hari
tapi darah saudara kita terkorbankan
demi ambisi yang tak jelas corat moretnya
tak yang katakan kita bangsa terjajah, kawan
hanya aku yang katakan kita di jajah
dijajah oleh kebijakan kita sendiri
dijajah oleh idealisme kita sendiri
dijajah oleh keinginan kita sendiri
dijajah oleh mimpi kita sendiri
dan teriakan kita mengalir di selokan
yang tak punya muara entah ke mana
yang bercampur baur dengan kotoran kita
sisa limbah kamar mandi yang setiap hari kita gunakan
untuk membersihkan diri
tapi kita lupa membersihkan jiwa kita
rumah ibadah berjejer di sepanjang tanah kita
tapi kita tidak tau di situ Tuhan kita merindukan kita
ini telah terbalik, kawan
kitalah yang seharusnya merindukanNya
tapi keegoisan kita tidak peduli
kita adalah bangsa yang merdeka, kawan
bangsa yang dibangun dari darah dan penderitaan
hingga sang merah putih kini berkibar
tapi tidak ada yang tahu makna kibaran dwiwarna itu
kita asyik membual di kedai kopi
di kantin-kantin kantoran sambil menghisap penyakit
kita adalah bangsa yang merdeka, kawan
tapi kita tidak punya alasan
mengatakan merdeka itu kebebasan
(2011)
Komentar
Tulis komentar baru