Skip to Content

Atau, Bergantinya Puisi

Foto Diyan Fauziyah



Harus ku kata serupa apa?
Iya, aku bodoh. Aku bodoh karena kepercayaanku sendiri. Teruntukmu.
Yang jelas sudah tak kau anggap ada, yang kepastiannya pernah memipikanmu.
Bagaimana pun juga, keseluruhan hidupku sudah terlanjur “satu” dalam mengiringi bayang-bayang milikmu. Harusnya, tak kau jadikan begini cerita yang dahulu. Yang dahulu.
Lagi, bagaimana pun juga, indera-inderaku, sentuhanku, pengandaianku, sudut-sudut hariku, tlah terbiasa denganmu.
Terbiasa dengan senyuman itu.
Terbiasa dengan potret samar itu.
Terbiasa dengan melodi-melodi itu.
Juga, terbiasa dengan usaha kerasku untuk ciptakanmu dalam kehidupanku.
Terbiasa dengan kata-kata yang penuh rahasia itu.
Terbiasa dengan ringkihan kertas yang tergores-gores oleh luka ini.
Lalu, sebegitu matinya kah pikiran yang ada padaku, kalau aku penggal sendiri aliran nafasku?
Seandainya saja, dengan ku mengerti bahwa hanya keakuanku lah kau akan teruskan babak hidupmu.
Maka, hanya keakuanku lah yang mesti kau tahankan. Hanya aku.

Komentar

Foto EreNGe

judulnya

judulnya membuat saya mengira akan banyak permainan kosa disini, ternyata tidak. :-(

Foto Diyan Fauziyah

maaf

Maaf, itu termasuk kelemahan saya, miskin kosa kata. Saat ini masih proses belajar. Terima kasih apresiasinya :)

starlight

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler