BAGAI MIMPI
Oleh: Emil E. Elip.
Sebagian darahku mengalir para pelari gunung
batu-batu kering dan padang sabana Timur
Sebagian lain, menetes darah dari perbukitan sunyi di Selatan
Bermimpi…adalah jalan untuk lepas dari kesunyian,
paceklik, dan menghindar melihat sapi-sapi
dan kuda mati kekeringan.
Kami adalah orang-orang aneh
Hidup dalam diam, menyapa seperlunya saja
Kami adalah orang-orang keras kepala tetapi mudah terhanyut
kasihan dan romantisme.
Kami tidak menginginkan mimpi, mungkin karena tidak sempat dan
tak butuh mimpi.
Hidup yang kami jalani dari hari ke hari
sudah “bagaikan mimpi”!
Jakarta Oktober 2016.
Komentar
Tulis komentar baru