“Aku ada di mana sekarang?”, terdengar jelas meratap
terkandung rasa sesal yang dicampur dengan takut
membuat suaranya parau dan bernanar muka
“Baiklah.”
sepertinya mengembang hatinya
oleh perasaannya sendiri
balon-balon hatinya mulai tipis
siap meletus kapan saja
tapi tak tahu kapan datangnya letus
yang ada hanya kecemasan
“Lalu, aku harus bagaimana?”
butiran-butiran bening di pojok matanya
makin berkaca-kaca
dan deras juga akhirnya
tak ada yang menoleh
tak ada yang melihat
tak ada yang menegur
tak ada yang menepuk pundaknya
tak ada yang menyapanya
yang ada hanya tiada
“Terimakasih”
Terlihat jelas matanya lebam
lebam oleh tangisnya sendiri
kalau begitu apa yang ingin dilakukan?
angannya mengambang
akalnya dangkal
perasaannya tak merasa
hatinya pun tak berhati
jiwannya, apa lagi…
Balung, 13:01 — 16 Maret 2015
Lab SMK Zainul Hasan Balung
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru