Skip to Content

BATAM, SI MOLEK SERIBU KISAH

Foto Pena Hasan Bsaidi

I.  SI MOLEK, SEKEPING SYURGA

 

di sinilah dia dibaringkan tuhan

sekeping syurga di selat malaka

matahari bulan dan bintang

berlayar berkilauan

 

seribu kisah seribu legenda 

seribu gelora dalam rahimnya

dialah si comel yang  tengah asyik berdandan

si molek  jantung hati semenajung

 

perahu dan layar, laut dan camar

fery dan kapal  selalu pasar, singgah dan  bersandar

  si molek terbaring damai, dibelai ombak dicium gelombang

 

dari selat ke tanjung

semilir bayu bersenandung  

meninabobokan  bakau-bakau  yang lena bermimpi

kerlip-kerlip mercusuar, senja mandi cahaya, Temasek di ujung mata

 

di bawah lengkung langit yang sama

seekor camar  tengah hanyut  merenungi kabut

setiap kali berada di sini, dia akan selalu termangu 

larut dalam pencarian

 

di detik-detik  yang terus berguguran

ia bayangkan Hang Jebat dan  Hang Tuah

datang dengan lancang kuning yang gagah

menyatukan barisan Melayu yang  terpecah–belah

, menghapus air mata perahu dan sampan jelata

 

antara igauan  dan lamunannya

tersentak  ia dicium ombak

sayup-sayup dalam gemuruh

ia dengar suara si molek,

 berbisik lembut membangunkannya;

 

“bangkitlah engkau duhai anakku

berhentilah melamun tak menentu

engkau melayu raja di laut

putera Melayu harapan ibu"

 

"bangkitlah putera Melayu

bersatulah, tunjukkan jati dirimu

persembahkan karya bhaktimu...!”

 

 Batam, 01.12.2013

 

* Sajak ini saya persembahkan, sempena 

Hari  Jadi yang ke  184 Kota Batam, 18 Des. 1829 -  18 des. 2013

Kotaku, kotamu, kota kita, Indonesia, kotakanlah kata!

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler