Skip to Content

Bendera Konspirasi

Foto Rasull abidin

Bendera Konspirasi

 

Seketika lunglai kemauan mu

Yang kau berjanji ,

Menunjuk kekuatan tangan

Dan ia hanya bisa mengangguk

Dan ia hanya lirih bergumam " he eh"

Matamu kini melirik

Mendelik ,  

Mencekik...apa yang akan kau cekik ?

 

Anak anak terlantar

Berderet jongkok melongo,

disampingmu...

Menerobos...apa yang akan di terobos ?

 

kau tunggu hujan berlalu

Tak ada lagi tempat duduk disini,

Dan jaman tak pernah mau kompromi

Atau mereka...

Kumpulan kawan sejati

Adalah para kurawa,

Bergelantung atas nama bendera

Dan konspirasi buaya

Menggerus bagai kutu busuk

Menusuk menaikkan pantatnya

Dan rakus meminum semangatmu

 

Seketika lunglai harapan mu

Yang kau berjanji,

Diatas mimbar kebesaran

Dan ia hanya bisa mengangguk

Dan ia hanya lirih bergumam "he eh"

Menjadi berita pancaran pagi

Dan dibaca oleh sekian rakyat

Yang duduk didepan kolam

Yang telentang dan ongkang ongkang

Atau yang hanya iseng dijalanan

Dan sebagiannya tetap tidak tahu

Dan sebagiannya menganggap tahu

Walau hanya samar

Dan yang mereka tahu adalah kegagahanmu

 

Berapa berat sebagian kau singkap

Tak ada jeda,

Seperti dongeng dan nubuat

Dan mereka adalah rakyat

Mimbar mimbar tak lagi diperlukan

Partai politik hanya protokoler

Namun jaman kian menyelinap

Dalam lipatan hukum pada titik koma

Dan tetaplah mereka para kurawa

Menyisakan bau tengik

Dan menunjuk jari kelingking

 

Dan kegagahanmu

Tak berguna lagi...

Dan kecerdasanmu

Tak berfungsi lagi...

 

Maka dengarkanlah suara,

Yang keluar dari mulut kaum melarat

Saudara saudaraku kian sekarat

Dihujam gelombang kepiluan

 

Maka dengarkanlah suara,

Yang menyanyat ditengah malam

Saudara saudaraku melawan maut

Dibalik jendela rumah sakit pinggiran

Dan rumah dukun dipegunungan

 

 

Rasull abidin, 12 Mar 2013

Jakarta.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler