Skip to Content

BERPUISI SEPANJANG JALAN

Foto Beni Guntarman
files/user/2512/ceria_hari.jpg
ceria_hari.jpg

untuk Ann.


Aku dan juga engkau

sama-sama menuliskan puisi

sebagai catatan sebagai renungan

di rentang jalan kehidupan kita yang panjang

kita menulisnya di hari-hari kencang berlari

meraba-raba ujungnya yang tak pasti

merenungkan kisahnya yang berjejak di masa silam

yang liku-likunya terasa tajam menyayat di hati

yang tanjakannya terasa terjal didaki

kisah-kisah yang tak lelah kita mencatatnya

dengan peluh dengan darah dan dengan air mata

kisah-kisah yang tak kunjung usai

 

Kadang aku bercermin merenungkan segalanya

melihat gores-goresnya di wajah

kata-kata itu, puisi-puisi yang kita tulis

gores-gores keriput di wajah yang makin kusut

digerus laju waktu, ditekuk-tekuk arus zaman

mengkikis tiang-tiang keyakinan kita

waktu, perubahan, dan peradaban

merubah segalanya

membuat kita tak berdaya

hanyut di arus derasnya

kehilangan jati diri

tak kenal lagi di mana negeri

tak kenal lagi bangsa

 

Akan ada masanya kita tak lagi mampu berlari

masa tua yang menjadikan kita rapuh

tubuh kurus yang semakin kurus

tinggal tulang-belulang rapuh berbalut kulit

dan kita menjadi pikun

bagai pesakitan

berada di dunia yang serba asing

kita merasa tersisih

merasa sunyi di tengah keramaian

berjalan tanpa arah tujuan

mencari nilai-nilai, mencari pegangan

mencari langit ketuhanan

yang semakin pudar

dan kita berjalan menuju ke akhir senja

malam yang berselimutkan rahasia waktu!

 

Ada masa kita tak lagi mampu berpuisi

hanya bisa mendengarkannya saja

ketika puisi-puisi itu dibacakan oleh para penyair

kita renungkan suara-suara dari balik dinding masa lalu

yang kisah-kisahnyanya membeku menjadi batu

dan bagai si buta

kita saling meraba,  saling menebak

siapa diri kita masing-masing, siapa kita sesungguhnya

menduga-duga di mana letak kampung halaman kita

dan ketika senja itu telah tiba

masih adakah puisi-puisi kita di jalan itu

bagian dari diri kita yang tetap hidup dan berjalan

yang terus melangkah

yang terus mencari-cari tuannya

menemui takdirnya?

 

******

Batam, 2016.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler