Skip to Content

biarkan aku bertanya

Foto Bambang Nurmuis

pernah aku bertanya dan berkali-kali bertanya

tentang sebuah tataran menuju takwa dengan puasa

karena memang hampir sepanjang hidupku

atau sejak aku mampu menahan lapar dan dahaga

tiap tahun kupenuhi kewajiban puasa itu

bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi rasanya

aku juga telah menahan nafsu-nafsu yang menggebu

kembali aku bertanya

berulangkali bertanya

dan akhirnya bertanya-tanya

kapankah akan tergapai yang namanya takwa

jangan-jangan ia hanya sebuah euforia

jangan-jangan ia hanya sebuah fatamorgana

jangan-jangan ia hanya sebuah untaian maya

yang bisa jadi tak akan tergapai selamanya

kembali aku bertanya

dan biarkan aku bertanya

untuk menemukan sebuah makna

tentang takwa

tentang puasa untuk menggapai takwa

atau bahkan tentang kapan takwa kutemukan

maka biarkan kini aku mencari

kini aku berdiri menatap diriku sendiri

kini aku bersimpuh pada kakiku yang lumpuh

kini aku bersila di atas sajadah pertapa

untuk mencari

mencari makna

biar pada saatnya aku tak lagi bertanya

dan oh......ternyata

perlahan akupun kian mengerti

kutemukan jawabnya dalam realita

bahwa takwa tak akan tergapai semuanya

apalagi seketika

ada tataran seiring dengan perjalanan kehidupan

menggapai takwa adalah perjalanan

menggapai takwa adalah bagai menata material

untuk mewujudkan sebuah istana kemuliaan

istana kemuliaan memenuhi seluruh perintah-Nya

istana kemuliaan meninggalkan seluruh larangan-Nya

yang harus dijalani

sampai batas waktu berakhirnya jatah kehidupan

dan sekali lagi, perlahan aku mengerti

hanya dengan perlahan aku bisa mengerti

meskipun baru kali ini aku mulai mengerti

bahwa setiap tahun sekali

ada butiran takwa yang harus digapai

kemudian teruji sampai ramadhan lagi

hingga saatnya terwujud sebuah istana kemuliaan

saat aku harus menutup kehidupan

namun seiring desir irama nurani

terusik aku untuk bertanya lagi

bila sebutir takwa harus teruji sampai ramadhan lagi

mampukah aku menjawab

hanya berbekal puasa ramadhan ini

atau hanya ditambah enam hari di syawal nanti

terusik aku untuk bertanya lagi

bila itu telah kulalui

dan istana kemuliaan tak sempurna tergapai

aku harus kemana lagi

aku harus bagaimana lagi

padahal dayaku kian lunglai

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler