Skip to Content

Bila Hitam, Dia Cinta

Foto Ratu Diena Miftahul Zannah

“ Tunggulah aku sesaat lagi … !!! ”, ucapku padamu … 
Akan kubuat engkau mencintaiku .. menerima perasaan yang berharga ini setulus matahari yang tak pernah ada kata lelah menyinari dunia .. 
Tapi kau terus berjalan dengan nuansa buram . 
Layaknya Majnun yang tergila-gila pada Layla, aku terus bertasbih mengucap namaNya, mengiba kehadiran hatimu yang angkuh .. 
Namun kau memang kelewat besar kepala … 

Aku melesat bagai anak panah yang diretas oleh busurnya … 
Terlalu yakin terhadap apa yang ada .. 
Dirasa suka , ku akui itu cinta .. 
Aku pernah berkata, 

Hitam itu Cinta … 

Bila Hitam dia Cinta … 

Kau menertawakannya—meneriakkan gulita,,, 
Hitam bagi setengah yang lain adalah warna yang tak bernada … 
Hitam bagi separuh diseberang sana adalah kerudung hampa .. 
Hitam bagi yang terbuang adalah warna tak bernyawa .. 

Namun senandung itu berbeda buatku .. 
Hitam nya merupakan tanda cinta .. 
Hitam nya ialah gaun kasih bernafaskan rindu satu dasawarsa .. 
Hitam nya adalah kecintaannya kepadaku dan kecintaanku terhadapnya .. 

Hingga aku tak dapat lagi mengeja warna selain hitamnya … 

Dia … 

Begitu hijau dalam diamnya … kubiarkan dia yang berbicara lewat hitamnya .. 
Dan cintaku yang akan menerjemahkan bahasa cintanya .. 

Sekalipun kau tak pernah berkata … 
Tapi cinta yang aku punya tak dapat dikelabui … 
Dirasa suka , kau takut yakini itu cinta … 
Namun aku selalu berkata … 

Bila Hitam dia Cinta … 


Bekasi, 18 Juni 2009 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler