"Bumi Cadas"
Kulihat:
cakar-cakar siang itu
bergegas
memantikkan neraka di pucuk-pucuk pulau.
menghunuskan amarah
ke sekujur hutan-hutan bakau,
hingga sepenjuru dedaun waru!
Seekor bianglala pun,
telah
dengan angkuhnya menikamkan dendamnya
hingga kandas ke jantung-jantung laut.
Dan waktu,lalu tiba-tiba mengeras,
mengebas dan
Membatu.
memecahi pelupuk mata para
bocah nelayan
yang sesenggukan
menangisi sauzana yang runtuh
bersama bangkai-bangkai ombak.
jerit bocah-bocah kampung itu
telak
dikeringati tangisan belantara
yang masih bergentayangan
menarikan tarian jelaga
serta tepian-tepian langit-
yang turut mengernyit
menjeritkan senandung berjuta paru
yang berkabung
pada sebongkah pulau
yang terkapar
di rebusan dendam-dendam matahari
yang belum juga kunjung mati!
Sumatera kering '15
Komentar
Tulis komentar baru