Dengan linangan air mata lelaki di seberang jalan Meratap pergi bapak Tampa salam Tampa lambaian tangan Kemudian mereka menatap langit Mata yang kosong Sapuh rapuh dan ujung jari dunia kumuh korongtang bubutan di jurang takut jatuh Mati Pada gunung tak kuat melangkah Di tabir gelap itu Dan tak berkuasa Dirampas sekelompak manusia culas Lenyaplah diri kita bersama umur Sahabat masihkah ingat denganku Puisi berdarah itu Tulislah namaku pada selembar duan kering Aku bias gilabertandang kerumahmu yang beratap ilalang kering tidak berjendela Vintilasi malam telah kita pecah Daun kering dan ranting untuk perapian Disi si malam bermimpi Bilang yang mana mulai Untuk kita hitung Mana yang mulia Pada baliyo akhasa yang angkuh Di seberang jalan Pebawa sang raja Bukan kerajaan mu bikangan yang mati Membunuh dirinya
Komentar
Tulis komentar baru