Jangan kau tutup pintu itu
Biarkan terbuka, agar tetap terlihat senyummu
Sebelum malam semakin berlabuh
Bulan sembunyi dalam lipatan awan
Dan rindu kembali terasing
Menunggu esok yang terasa panjang
Maka biarlah pintu itu terbuka
Agar kembali kulihat tatapan matamu
Mengusir malam yang semakin berlabuh
Menebar rasa pada titik jalan yang sama
Kalaupun akan kau tutup pintu itu
Tutuplah pada suara yang tak keluar dari mulutku
Tutuplah pada tatapan yang bukan dari mataku
Entahlah….
Berapa kali harus kuyakinkan dirimu
Bahwa pintu itu hanya jalanku
Bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu
Mungkinkah kau meyakini
Bahwa cerita pada setiap butiran waktu
Adalah cerita kau dan aku
Selebihnya adalah cinta
Maka biarlah pintu itu terbuka
Agar selalu kusapa rindumu
Tuk kelak kuceritakan pada anak-anak kita
Tentang kau aku dan cinta
Komentar
Tulis komentar baru