Skip to Content

DARI INGATANKU YANG MURUNG

Foto mahyut z.a. dawari

Dari ingatanku yang murung kau tak ubahnya penggoda. Pusat tatap

dari sejuta kagum ingin dilumatnya setiap inci milikmu. Getas aku

pada aroma tak seronok kau pikat lelaki masuk perangkap. Cahaya samar

menguar dari setiap pori-porimu. Serupa bunga nektarmu mengundang kumbang

mendekat untuk cumbuan. Dan, dari ingatanku yang murung dalam tidurku

 

engkau mewujud dasamuka. Rahwana dari Alengka negeri angkara murka. Runcing

ujung kukumu nyaris serupa pedang. Merobek dada dan jantungku kau lalap tak bersisa.

Betapa sia-sia aku menjadi lelaki yang murung. Selalu menatapmu dengan rasa

tergadai tanpa mampu kutebus. Rentemu mencekik dan aku tersedak. Tak kuasa

menjauh dari kemaruk alangkah beban menindih. Masih tercium siasat

untuk itu kau tak pernah berhenti menabur maksiat pada hati labil. Betapa malang

menjadi penjaja pada setiap pintu kau tawarkan kelakar. Sementara itu

dalam ingatanku yang murung kutemukan tubuhmu tanpa selembar benang.

Serupa perenang pada kolam perlombaan tanganmu bergerak-gerak. Ingin

menggapai sesuatu untuk berpegang. Leherku.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler