DAUN JATI TERAKHIR – (1)
Oleh: Emil E. Elip
Tanah-tanah retak sebentar lagi merebak
Kau memanen daun Jati berikat-ikat
Aku tahu itu berarti kau segera akan pergi
Seperti yang lain-lain di akhir musin ini
Kau pergi karena kita mengerti
Tiada yang bisa ditanam di sini
Hidup tidak boleh berhenti
meski semua di telan bumi
Lembar terakhir daun jati sudah lama jatuh
ber bulan-bulan purnama yang lalu
Tanah-tanah retak dan semilir angin kering
bagai setan menggoda rindu dan gundahku
akan kabarmu dari jauh
Butir-butir cinta yang tersisa segera ku tanam
pada biji benih-benih jagung
agar tetap ada hidup yang kembali kita tanam:
…di akhir musim kering daun jati …
[Gunungkidul, Panggang-2010.]
Komentar
Tulis komentar baru