Skip to Content

Dedikasi Asmaradana

Foto Ikuta Zen 2

Hamparan langit pagi
pukul jam enam lewat

aku terdampar di
tanjung, berserak mayat para petinggi
bulan di dalam cangkir
mengapung bentuknya segitiga
Nirmala yang tergulung di sayap malam memakan jiwa dan ragaku
arang yang hangus
termakan kelana api yang nyala
Di tepi rawa aku menyamar menjadi
teratai
sambil memakul angan seberat gedung pencakar semesta

Menak Jingga terkait dalam pelangi
hujan berhenti tanpa alasan, pedang dan tombak
semacam kembang api berguguran di malam tahun baru
menandakan arti perpisahan

Damarwulan, sisip sayapku punah
di atas nisan
berwarna abu
bila suara kuda tak terdengar,
tapi merpati jadi sunyi
di sekitar pekarangan kampung tak berpenghuni

Refrain di jarum jam surut merajam dalam bumi
Anjasmara,
saat kenangan sudah menyapu halaman
lonceng emas jatuh tiarap di lantai istana
tercebur deras di alunan
nada yang jadi lumut
dan aku pun ikut juga tercebur menjadi teratai yang layu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler