Andai aku mencintaimu
tak mesti kau balas dengan cinta
jika kau memang tak mencintaiku
Andai kau melukaiku
tak mesti kubalas dengan luka pula
jika aku memang cinta kamu
dan...
cinta itu sebenarnya indah
apabila dua hati kita bisa menepikan ego yang ada
bisa memahami semua sikap yang telah ada
cinta juga sebenarnya menyenangkan
apabila kita bisa memahami semua tentang cinta sejati
tapi
cinta bisa lebih menyakitkan
dari bara neraka yang akan melaburkan jasad
andai kesetiaan dikoyak-koyak oleh pengkhianatan
tapi
cinta juga bisa lebih memilukan
dari perih seluruh luka yang menyentuh kulit
andai pengorbanan
tak pernah dianggap sebagai ketulusan
Demokrasi cinta...
kau boleh saja mencintaiku
andai kau mencintaiku dan mengagumiku
Demokrasi cinta...
kau juga bisa melukaiku
andai kau membenciku
Demokrasi cinta...
siapa pun berhak buat cinta seperti surga atau neraka
Demokrasi cinta...
namun semua punya batasan
semua punya aturan
Demokrasi cinta...
cinta terkadang lebih rumit dari rumus aljabar
cinta terkadang lebih enteng dari sekedar menghirup nafas
cinta terkadang lebih menyakitkan dari sakratul maut
cinta terkadang lebih menyenangkan dari senandung indah
Demokrasi cinta...
cinta bisa buramkan dan tepikan logika
kikis naluri
kubur rasio
karena cinta adalah dogma
bukanlah agitasi murahan
karena di dalam cinta segala rasa datang
silih berganti atau bercampur jadi satu
Demokrasi cinta...
kita semua punya arti dalam sanubari
tanpa perlu bersusah payah mencari maknanya
arti cinta tak ada di atas awan
tak ada dalam kelam
tak ada dalam samudera
tak ada dalam belukar
tak ada dalam surga
tak ada dalam neraka
cinta hanya logika dan rasio
yang butuh perasaan untuk memahaminya
Demokrasi Cinta...
kita semua punya
Demokrasi cinta...
kita semua bisa
Belantara Cinta
Andam Dewi. Rabu, 25 April 2007
Komentar
Tulis komentar baru