Ketika hiruk tunduk pada diam yang mematuhi senyap
dan sunyi menyembunyikan angkasa di bawah ubun,
pada tumpukan labirin keriting
Ketidaksadaran melucuti akal, melunturkan identitas
masuk dan semakin jauh
mengabaikan kabin-kabin setengah asing berpintu rapat
Serempak
palung-palung bersenandung, berbisik sayup-sayup
menunjuki bangsal redup di lengkung paling ujung
pada layar besar dan orang-orang dengan senyum lebar
pada pintunya yang perlahan menutup
Ah, haruskah aku masuk?
3/15
Komentar
Tulis komentar baru