Malam, padamu menelikung
menghunus belati yang canggung,
"Dimana jantung?"
"Di jendela," lenguhmu
"Di mana harus berkabung?"
'Ya, di jendela,' gumamku di luar sana
'Di kaca dan garis air yang meminjam
auratku dari hujan.'
Malam, padamu menelikung
menghunus belati yang canggung,
"Dimana jantung?"
"Di jendela," lenguhmu
"Di mana harus berkabung?"
'Ya, di jendela,' gumamku di luar sana
'Di kaca dan garis air yang meminjam
auratku dari hujan.'
Terpopuler Hari Ini |
Sebulan Terakhir
|
Terpopuler
|
Komentar
wuih, hebat ..
ungkapannya hebat euy ..
ini yg paling aku suka:
"Di kaca dan garis air yang meminjam
auratku dari hujan"
so nice, Rani ... :D
mbak rani , aku senang
mbak rani , aku senang karyamu , i love my window .
Thanx sudah bertandang dan
Thanx sudah bertandang dan suka yach Mas Sumarno =)
hmm
hmm, semoga saja bukan jendela tiada berkaca yang engkau maksud kan..
wah bagus sekali mbak/////
wah bagus sekali mbak/////
juf
Tulis komentar baru