Saat matahari jatuh sore itu,
di Pamegatan,
perjalanan telah demikian jauh,
perasaan terpisah demikian menggoda,
di antara tiga bukit dan kali kecil,
perasaan lelah akan segera tiba,
di antara kicau burung dan semilir angin,
hanya sebuah bisikan dari hati yang galau,
di manakah kita,
entah mengapa arah angin begitu sulit kita duga.
Bila kabut tebal turun nanti,
bagaimana aku dapat melihatmu,
memastikan tempatmu berdiri,
apalagi saling memahami hati.
Di Pamegatan kita saling diam,
menduga suasana dan perasaan sendiri sendiri,
angin dingin kian tajam membelah batas antara harap dan cemas,
di Pamegatan,
saat matahari jatuh sore itu.
Komentar
Tulis komentar baru