Skip to Content

Dialog Rindu

Foto Rahmat adianto

Kekasih,

Baju kacamata, dan senyumanmu menyatu dengan semesta

Kau lebih seperti sedang membuat bunga, 

Pelangi dan seja iri padamu

 

Kekasih, mungkin saja

aku adalah cermin yang dikirim semesta

aku mencintai anggrek di hutan belukar

aku juga selalu rindu pada senja pada pelangi

juga pada ujung matamu

yang menyimpan senyum perempuan desa

 

Perempuan desa? 

Bukankah itu sebuah kesetiaanmu 

yang selalu satia menjagai senja dan kesiur angin, 

dan debur ombak yang pernah menjamu pertemuan kita

Di desamu tempat para nelayan mendekap harapan, 

tempat para buruh menambang hidup

Tempatmu setia memanggilku, di desa itu

 

Masih kau perempuan desa itu?

Pada pedesaan aku jatuh cinta

Tentang daun-daun kuning berguguran

Tentang embun yang memenuhi rindu

padang rumput liar

Tentang jingga di seberang laut yang

selalu pamit sebelum Magrib

aku masih setia menyemai harap di desa ini

Pada rumah bambu tempat ku duduk

menunggu kabarmu

Masih terselip harapmu di antara dinding jelajah itu

Kelak kau kembali

Menunaikan amanah almamater

Untuk anak-anak lusuh desa kita

 

Rahmat Adianto & Eva Dandelion

Kendari-Buton Selatan 2020

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler