Skip to Content

Dialog Rintik dan Senja yang Cemburu

Foto Marthen Edison

Rintik menyapa:

Aku datang untukmu, Senja

Diutus Mahaagung karena keluhanmu

IA mendengarkanmu

 

Tanya Senja:

Doaku yang mana?

Rintik, tunjukan kamu datang untukku

Jangan memberiku harapan palsu

 

Rintik berkata:

Tentang cemburumu pada Pagi yang buta

Perihal Embun yang hanya mau menemani Pagi semata

Aku datang untuk menangis bersamamu, Cinta

 

Rengek Senja:

Aku berterima kasih padamu, Rintik

Namun, mengapa hanya tangis bersama?

Tinggallah biar aku tak lagi merasakan terik

 

Rintik berujar:

Aku tidak lebih baik dari Embun

Setidaknya hanya cinta Pagi yang Embun kejar

Sementara aku bisa datang pada siapa pun

 

Timpal Senja:

Kamu memanggilku ‘Cinta’

Bukankah itu berarti hanya aku?

Aku tak percaya ada yang lain padamu

 

Rintik dengan cepat membantah:

Sadarlah!

Kamu milik Maharaja Surya

Cuma kamu yang diseret ke peraduannya

 

Rintik melanjutkan:

Tahukah kamu mereka semua cemburu padamu?

Cukup kutahu cintaku tidak bertepuk sebelah tangan

Aku merindumu dan dalam tangis akan selalu merindumu

 

Senja membisu

Serombongan camar melintas pulang

Senja berharap terucap kata cinta lagi demi menepis ragu

Rintik hanya menangis enggan buat mengulang

 

Kupang, 28 Juli 2020

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler