dalam kenisbian
aku tak pula peduli lelah
menjadi wayang
dan pertarungan itu terus
aku teruskan
dengan sugesti sekelompok
burung camar yang asyik
bermain di deru ombak
dalam kekosongan
kesepian
keheningan
kesendirian
kunikmati datangnya cinta
entah dari mana
tiba-tiba keberanian
datang menyapamu
lewat desingan peluru
yang tanpa ampun
menghunjami pelosok hatiku
sayang, aku terus
bersiteru dengan lelah
dan berharap keabadian
dari cinta yang kulukis
dengan tinta kecemasan
dan senyummu yang menyejukkan
selipkan resah ke dasar bumi
selipkan jengah ke dasar laut
kini sepiku
telah bercerita dengan sepimu
biarkan mereka bercanda
melewati malam
melewati siang
membangun hamparan asa
saling membagi dan melengkapi
atau bercumbu mesra
melepas busana rindu
melepas busana sayang
dan menciptakan ending
sesukanya
kini sepiku tiba
pada nuansa romantic
yang ku nanti dengan ribuan kata
kini sepimu
selalu mengukir senyumku
sepiku kini berdialog
dengan sepimu tentang kesepian
seberapa jauh kesepian
telah menjadi nuansa jiwa
hidup yang selama ini kita lalui
dambalah jiwaku yang tenang
kudamba jiwamu yang ceria
Andam Dewi
Sabtu, 22 Oktober 2011
Pukul 08.53 WIB
Komentar
Tulis komentar baru