Skip to Content

DIALOGUE DUA HATI II (SASTRA SERATUS KILOMETER - AYYU SAIIOONK ARSYELENDRA)

Foto SIHALOHOLISTICK

Mengapa jalan yang kulalui begitu banyak liku-liku

aku telah biasa disirami cela
awan hitam turut menyaksikan kepasrahanku.
senyum hanya bersembunyi melambai di kehijauan
aku ingin seperti mereka,menebar senyum setiap pagi mendekap hangat kasih putih dari orang tua

 


berpayunglah pada sekuntum do'a
yang menaungi tiap detak naluri
lihatlah cela yang menyiram
adalah segumpal harap
yang akan mencair di sebuah pintu
jangan biarkan peta jadi rimba
yang menyesatkan nalarmu
jangan,,,
jangan dulu mendekam
dalam buku baru di tangan kananmu
sementara buku kuno di tangan kirimu
masih menyimpan
seikat asa yang telah kau susun

 


Bagaimana aku tau cela itu segumpal harap yang akan mencair ??
jalan bartambah kelam tak ada yang menuntun ku
aku merasa tinggal dalam rimba
tag ada yang mengenalkanku,dengan apa itu senyum di pagi hari.
aku seperti bau hangus dalam rumah ini

 


kau hanya membuta pada waktu
hingga cahaya terang menyilaukan mata
langkahmu yang tertatih karena tak percaya diri
telah mengusung keranda resah berbau amis
ya,,, kau berada dalam rimba
yang kau bangun dari ketidakberadayaanmu
sementara kau ingin mengayuh bahteramu ke tepi samudera
kau akan sampai meski mengayuh dengan tanganmu
namun lihatlah peluh yang mengalir
telah membanjiri samudera

 


engkau yang tak rasakan hidupku retak
berbicara seperti membalikan tangan
tolong aku sunyinya istana ini
tiada suara kasian kursi pun menjauh saat aku ingin bersantai
satu tisu pun tak mau menemani mata yang menggelagak menumpahkan titik-titik cairan.
telah berbagai macam sabar ku lakukan
do'a yang tak pernah ku tinggalkan.
aku tenggelam
aku tenggelam dalam malam.
cairan mata mendidih keras.

 



Barus-Andam Dewi
Sabtu-Minggu, 24-25 Nopember 2012
Pukul 17.10-06.30 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler