Skip to Content

Diantara Tumpukan Kertas Coklat

Foto Nufi Asii Sastrawan

Malam penuh lelah,

Telinga yang segera mencari tuli,

Mata yang segera ingin bersembunyi dari city light 

Setelah seharian di tengah kota Solo,

Menyalakan lampu kamar dengan kedua kaki yang lunglai,

Kedua mata yang seolah menemukan ketenangan,

Ku pejam sebentar, mengerjap, menyudut menempelkan penuh punggungku dengan dinding..

Dadaku tidak juga berhenti mengulang gerakan pompa,

Tik, tik, tik

Sudah menjadi kebiasaan,

Tiada suara yang menyambut kedatanganku kecuali suara keyboard mesin tik,

-yang selalu ku mainkan dengan jemari lemas

Sebab rasanya sedikit menenangkan

Acuh pada aroma jadul yang bersumber darinya, aku terus memainkannya 

Menatap banyak tumpukan kertas yang tebalnya bisa mencapai 200 halaman,

Berisikan puisi,

Berisikan berita-berita,

Berisikan kehidupan.

Ya, aku menulis semua disana.

Tulisan-tulisan tangan penyair kala malam dan-

Tulisan-tulisan tangan penyiar kota. 

Disitulah jiwaku berada..

Melihat tumpukan mereka,

hilang sudah lelah penyiar kota,

Ini saatnya jiwa penyair merasuk,

Diantara malam, lelah, 

Diantara tumpukan kertas 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler