Detik demi detik yang membuatku tak berkutik
Akan ku petik beberapa kata yang bisa ku ketik
Jari jemari menari dengan lentik diatas papan ketik
Diakhir kata, tak lupa ku selipkan tanda titik
Kemarilah, sejenak menepi dari teriknya mentari
Aku tahu, kau sebenarnya lelah menghadapi hari
Terlihat jelas dari penglihatanmu yang penuh naluri
Dan ragamu yang seakan tak mau tuk berhenti berlari
Ingin sekali mengajakmu berbincang ringan
Memegang erat tali ayunan dengan kedua tangan
Tapi itu semua tidak lebih dari sekedar angan
Bahwasanya yang kau ucapkan selalu jangan
Jam dinding pun seakan bosan melihat semua abdimu
Bahkan, kau berjuang tak kenal lelah demi sebuah harap
Hebatnya dirimu yang membuat diriku merasa semu
Teruslah melangkah meski hujan membasahimu kerap
Elok senyummu yang membuatku begitu tenang
Meluapkan semua lelah yang menggenang
Tiba-tiba kau berikan tatapan yang begitu redup
Dan itu sukses membuatku diam bak patung hidup
Komentar
Tulis komentar baru